Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres Mengutuk Penyegelan Total Jalur Gaza oleh Israel
Suara Pecari, New York – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan keprihatinannya atas pengumuman Israel yang berencana untuk memulai pengepungan total Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan oleh kelompok militan Hamas, pada Senin (9/10/2023). Guterres menyebut situasi di Gaza sangat kritis sebelum serangan Hamas, dan tindakan ini dikhawatirkan akan memperburuk keadaan.
“Saya sangat terpukul oleh pengumuman Israel akan memulai pengepungan total terhadap Jalur Gaza. Tidak ada yang diizinkan masuk, tidak ada listrik, makanan, atau bahan bakar,” ujar Guterres, seperti yang dilansir oleh Associated Press.
Militer Israel telah memanggil 300.000 reservis, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menerapkan blokade total terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas yang telah menewaskan banyak warga Israel dan memicu serangan udara oleh Israel sebagai balasan.
Guterres menekankan bahwa peralatan medis, makanan, pasokan kemanusiaan, dan personel sangat diperlukan di Gaza saat ini. Ia mendesak semua pihak terkait untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan mendesak dan memungkinkan akses PBB ke daerah tersebut.
“Saya mendesak semua pihak dan pihak-pihak terkait untuk mengizinkan akses PBB untuk memberikan bantuan kemanusiaan mendesak kepada warga Palestina yang terjebak dan tidak berdaya di Jalur Gaza,” tegasnya. Guterres juga mengajak komunitas internasional untuk segera menyediakan dukungan kemanusiaan yang diperlukan.
Sebelumnya, pada Sabtu (6/10/2023), Hamas melakukan serangan terhadap pagar Gaza, menewaskan tentara dan warga sipil Israel serta menculik puluhan sandera. Israel merespons dengan serangan berat ke Gaza, bahkan mempertimbangkan kemungkinan serangan darat ke wilayah yang telah ditariknya hampir dua dekade lalu, setelah 38 tahun pendudukan.
Menurut laporan Guterres, serangan Hamas telah menewaskan 800 warga Israel dan melukai lebih dari 2.500 lainnya. Sementara itu, lebih dari 500 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka akibat serangan udara Israel. Situasi konflik tersebut semakin memprihatinkan, dan upaya penyelesaian damai sangat diperlukan.

