Ucapan “Ndasmu Etik” Menuai Kritik Keras, Hilangkan Citra Gemoy Prabowo
Suara Pecari – Ucapan “ndasmu etik” oleh calon presiden Prabowo Subianto menuai kritik keras, khususnya dari pihak Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Juru Bicara TPN, Chico Hakim, mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut dianggap merusak citra gemoy yang selama ini melekat pada sosok Prabowo.
Chico Hakim menyatakan bahwa dalam video yang menampilkan Prabowo mengucapkan “ndasmu etik,” terlihat jelas perubahan gaya bicara dan gestur yang berbeda dari citra yang biasa ditampilkan di media. Ia menambahkan bahwa karakter Prabowo, yang terlihat mudah tersinggung, dapat dilihat bahkan saat debat capres perdana pada 12 Desember 2023.
Menurut Chico, ucapan tersebut dianggap tidak pantas untuk dikeluarkan oleh seorang calon presiden. Ia menyatakan, “Sebagai manusia beradab, kita harus tahu dan memahami suatu standar etika dan moral. Etika dan moral merupakan karakter manusia.”
Chico Hakim menegaskan bahwa etika dan moral berada di atas hukum, dan bahkan menjadi dasar dari pembuatan hukum. Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo seharusnya lebih memahami pentingnya etika, terutama dalam konteks putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatasi usia capres-cawapres dan memengaruhi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Dalam debat capres, pertanyaan mengenai langkah Prabowo terkait putusan MKMK menjadi sorotan, tetapi menurut Chico, Prabowo tidak memberikan penjelasan substansial mengenai masalah hukum tersebut. Chico juga menyebutkan bahwa publik merasa gelisah dan kecewa dengan sikap Prabowo yang dianggap menafikan atau menganggap sepele putusan MKMK.
Chico Hakim menyoroti bahwa “ndasmu etik” menjadi sorotan terutama karena mengandung ejekan terhadap putusan MK dan Anwar Usman, ipar Jokowi, yang dipecat sebagai Ketua MKMK karena melanggar kode etik berat. Pernyataan ini dianggap sebagai ejekan terhadap keputusan MK dan dianggap sebagai upaya merendahkan lembaga tertinggi di bidang hukum di Indonesia.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Chico Hakim menekankan bahwa ucapan “ndasmu etik” bukan hanya menuai kritik dari masyarakat umum, tetapi juga mendapat tanggapan negatif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh nasional, masyarakat, dan kelompok publik sipil.

