Bupati Ipuk Salurkan Bantuan ke Kampung Tlocor di Kaki Gunung Raung

Bupati Ipuk Salurkan Bantuan ke Kampung Tlocor di Kaki Gunung Raung

Suara Pecari, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani, S. Pd., melakukan kunjungan dan aksi sosial di Kampung Tlocor, sebuah perkampungan kecil yang terletak di kaki Gunung Raung. Secara administratif, kampung ini masuk ke Dusun Gunung Raung, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Untuk mencapai lokasi yang terpencil ini, perlu menempuh perjalanan melalui jalan makadam yang cukup terjal sejauh lima kilometer.

Dalam kunjungannya, Bupati Ipuk menyalurkan bantuan sembako melalui program Banyuwangi Berbagi, sebuah kolaborasi antara Korpri Banyuwangi, Baznas Banyuwangi, PUDAM Banyuwangi, dan Bank Jatim. Langkah ini merupakan bentuk gotong royong untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di ujung timur Jawa.

Tak hanya berhenti pada penyaluran sembako, Bupati Ipuk juga memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan pelayanan dasar, seperti akses listrik, pendidikan, dan kesehatan.

“Kami ingin memastikan semua warga Banyuwangi yang masih pra sejahtera tersentuh oleh program-program pemerintah. Bahkan, warga yang berada di sudut terpencil sekalipun,” ungkap Bupati, Ipuk Kamis (22/2/2024)

Di Kampung Tlocor, telah dibentuk kelas jauh dari SDN 7 Jambewangi dengan dukungan guru khusus dari program Pemkab Banyuwangi, “Banyuwangi Mengajar”. Hal ini memungkinkan anak-anak dapat belajar tanpa harus turun ke wilayah lebih bawah.

Akses kesehatan juga menjadi perhatian, dengan para petugas kesehatan dari Puskesmas Sempu yang rutin melakukan cek kesehatan setiap bulan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi, Ipuk, juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan infrastruktur jalan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran dan peraturan kawasan yang masuk wilayah hutan.

Selain kunjungan ke Kampung Tlocor, Bupati Ipuk juga mengunjungi Lingkungan Gunung Emas di Dusun Gunung Raung, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru untuk menyalurkan bantuan.

Dengan penanganan komprehensif dan melibatkan semua pihak terkait, Bupati Ipuk berharap penanganan kemiskinan di Banyuwangi dapat teratasi secara efektif. “Target kami adalah Banyuwangi bisa mencapai nol persen kemiskinan ekstrem,” tutupnya.

Penting untuk dicatat bahwa angka kemiskinan di Banyuwangi telah turun secara signifikan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, angka kemiskinan mencapai 8,07 persen, turun menjadi 7,34 persen pada tahun 2023, menjadi angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi.