Stikes Banyuwangi Gelar Program Ramadhan in Campus, Pembentukan Karakter Mahasiswa
Dalam momen yang penuh berkah di bulan suci Ramadhan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi menggelar program Ramadhan in Campus (RIC) tahun 2024. Acara ini dibuka oleh Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H. Soekardjo, pada Senin sore (18/3), dengan upaya kembali menghidupkan acara tersebut tanpa pembatasan, setelah beberapa tahun terdampak pandemi Covid-19.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi kembali menghidupkan semangat Ramadhan in Campus (RIC) tahun 2024, sebuah program yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna bulan suci Ramadhan kepada mahasiswa. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H. Soekardjo, pada Senin sore (18/3).
Meskipun beberapa tahun sebelumnya terdampak oleh pandemi Covid-19 dengan penyelenggaraan secara off atau secara hybrid, Stikes Banyuwangi kini berusaha untuk menggelar acara ini tanpa pembatasan. Kegiatan RIC akan berlangsung selama 10 hari di Masjid As Sunnah, Stikes Banyuwangi, dengan melibatkan sekitar 200 peserta mahasiswa muslim tingkat satu.
Salah satu fitur utama dari kegiatan ini adalah hadirnya sejumlah narasumber, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi yang diwakilkan oleh H. Nur Khozin dari bidang organisasi. Dr. H. Soekardjo, dalam pernyataannya, menyampaikan harapannya bahwa melalui kegiatan tahunan ini, para mahasiswa dapat lebih mendalami makna puasa tidak hanya secara fisik, tetapi juga rohani.
“Kegiatan dilaksanakan mulai usai salat Asar hingga selesai Tarawih. Setelah mendapat materi yang beragam setiap hari, peserta kami wajibkan tadarus. Tentu kami ingin para mahasiswa bisa mendapat pembentukan karakter dan rohani lebih baik selama Ramadan,” ujar Soekardjo.
Lebih lanjut, Dr. H. Soekardjo menekankan bahwa kegiatan RIC Stikes Banyuwangi juga merupakan implementasi dari visi-misi keagamaan yang lebih religius. Dengan demikian, diharapkan bahwa para mahasiswa yang memiliki pondasi agama yang kuat akan dapat memancarkan adab yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
”Meski hanya dilakukan setahun sekali, saya harap mahasiswa dapat khusyuk. Sehingga mereka dapat ilmu bermanfaat,” tambah Soekardjo, seperti dikutip dari radar banyuwangi, menggarisbawahi pentingnya kesungguhan dalam menjalankan ibadah selama bulan suci Ramadan.

