Lingkar Indonesia: Agar Kepercayaan Publik Melekat, Copot Kadishub Kota Medan

Agar Kepercayaan Publik Melekat, Copot Kadishub Kota Medan

SUARA PECARI, Medan – Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution seharusnya bertindak tegas jujur adil dan bijaksana. Agar kepercayaan publik yang selama ini begitu dalam, tidak musnah dengan begitu saja karena adanya masalah dari segelintir oknum. Apalagi, saat ini jelang percaturan Pilkada 2024.

Hal ini diakibatkan terjadinya kisruh parkir konvensional yang dimulai dari Kadishub Kota Medan Iswar Lubis hingga berimbas kepada penangkapan juru parkir yang dianggap liar dan biang dari kebocoran PAD parkir. Meski pencidukan ini tidak semarak sebelumnya, bukan berarti persolan tersebut selesai.

Sekretaris Lingkar Indonesia Arnold Marpaung mendesak Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution untuk mencopot Iswar Lubis dari jabatannya sebagai Kadishub Kota Medan. Penekanan itu merupakan langkah terbaik agar masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan percaya bahwa kebijakan e-parking bukanlah setelan sang menantu Presiden Joko Widodo dalam memonopoli parkir seperti yang dituduhkan selama ini.

Arnold Marpaung juga meyakini komitmen Bobby Afif Nasution dalam mengutamakan kepentingan publik dan siap menebas anggotanya yang main-main dengan uang rakyat, seperti diutarakannya beberapa waktu lalu dalam rapat koordinasi, pengendalian, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kota Medan bulan Maret 2021 lalu.

“Kami menagih janji Pak Wali, seperti yang bapak ungkapkan saat rapat 2021 lalu. Jangan main-main sama anggaran, jangan ada penyelewengan. Copot itu Iswar Lubis pak, biar kami percaya,” katanya, Sabtu (11/5/2024) siang.

Analisis Arnold Marpaung kebocoran PAD dari retribusi parkir persis seperti hang disampaikan Aktual Online. Harusnya, Iswar Lubis lah selaku Kadishub Kota Medan diperiksa terlebih dahulu soal kutipan dari titik-titik parkir konvensional dan kerjasama ilegal yang dibuatnya dengan pihak ketiga untuk mengelola parkir di saat dinas tersebut mengeluarkan Surat Perintah Tugas (SPT) bagi pegawainya mengurus parkiran.

Lanjutnya, aksi menangkap jukir pada akhirnya juga dinilai hanya formalitas untuk menaikkan pamor saja agar lebih disayang Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution. Pasalnya, saat ini jukir konvensional masih tetap mengutip parkir tanpa seragam namun tetap memakai identitas. Pertanyaan besarnya, masihkan uang parkir itu masuk ke PAD.

Diketahui, Iswar Lubis juga pernah terseret dalam kasus suap mantan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan mengaku dalam persidangan di ruang Cakra Utama PN Medan tahun 2020 mengaku memberikan Rp200 juta kepada Dzulmi Eldin sebagai bekal ke Jepang.

Saat berita ini dikirim ke redaksi, Iswar Lubis sulit dikonfirmasi dan seakan tertutup untuk wartawan. (Roy)