Berita

Kontroversi Tapal Batas Gunung Ijen Terus Berlanjut

Banyuwangi.

Suarapecari.com – Penandatanganan kesepakatan Perubahan tapal batas wilayah antara Banyuwangi – Bondowoso di Subsegmen kawah ijen menjadi isu hangat dan menuai kontroversi, setelah Kabupaten Bondowoso mengkliam kaldera Blue Fire kawah ijen yang berada di antara dua Kabupaten tersebut, 1/3 masuk dalam peta wilayah Kabupaten Bondowoso, pihaknya menjadikan Permendagri No141 tahun 2017 sebagai perundang undangan yang menjadi pedoman dalam penyelesaian penegasan batas wilayah ke dua Kabupaten, dengan berdasarkan dokumen peta perubahan tapal batas wilayah di Subsegmen kawah ijen

Beberapa waktu lalu, pemberitaan terkait pertemuan ke dua belah pihak di muat di beberapa media masa, pertemuan sejak tahun 2007 tersebut beberapa kali menghasilkan berita acara kesepakatan, dalam tiga kali pertemuan, diantaranya pertemuan pertama kali pada tanggal 26-28 November 2018, di sepakati berita acara berisi sebelas Subsegmen kesepakatan batas antar dua Kabupaten, selanjutnya pada tanggal 20 Juni 2019, pertemuan ini disepakati lima Subsegmen batas, pertemuan ketiga pada tanggal 16 Juli 2019, ini terkait Subsegmen di atas perairan kawah ijen finisnya, baru di pertemuan ketiga untuk Subsegmen di perairan kawah Ijen telah di sepakati, ada empat berita acara dan tinggal menunggu

Gunung dengan tinggi puncaknya 2386 dari permukaan laut, dan tercatat gunung berapi aktif, yang memiliki danau kawah dengan kedalam 180m dan masing masing memiliki luas 800m dan 700m, menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan domestik, dengan kunjungan perharinya bisa mencapai 450 hingga 500 pengunjung, sebelum masa pandemi, menjadi ikon dua Kabupaten di ujung timur pulau jawa. Menurut Kepala Seksi Konservasi BKSDA wilahah V Banyuwangi Purwantono, menerangkan pengelolaan wisata alam gunung Ijen langsung di kelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim, terangnya kamis (8/7/2021) 

Potensi gunung api ijen dengan danau kawah di puncaknya, mampu manarik kunjungan wisatawan ke Kabupaten Banyuwangi, dengan rute pendakian melalui Pos Paltuding Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, Dan potensi energi panas bumi (Geothermal) di desa Blawan Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso tersebut bisa tingkatkan Pemasukan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bondowoso, dan membuka lapangan pekerjaan baru guna menyerap tenaga kerja masyarakat Bondowoso, 

Hal tersebut menjadi berbincangan masyarakat Banyuwangi, setelah Bupati Ipuk Fiestiandani menanda tanganani kesepakatan perubahan tapal batas antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Subsegmen di atas perairan danau kawah kaldera ijen, di Surabaya kamis (3/6/2021)

Penandatanganan yang di lakukan oleh Bupati Banyuwangi tersebut, dilaksanakan di Surabaya No/35/BAD/II/VI/2021 tanggal 3 Juni 2021, mengenai penarikan garis batas daerah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, di Subsegmen kawah Ijen, atas undangan Pemkab Bondowoso di fasilitasi Kemendagri, dan di saksikan oleh Plh Sekda Provinsi Jawa Timur.

Menurut keterangan Ipuk di hadapan media masa Banyuwangi, ini tidak sah karena dirinya merasa di tekan dan di paksa, untuk menandatangani, menurut beberapa pemberitaan media di Banyuwangi waktu lalu, kesepakatan tersebut tanpa di dampingi utusan fraksi DPR maupun pejabat terkait dari Kabupaten Banyuwangi, tak hanya itu, dalam hal ini dirinya telah berkirim surat kepada Kemendagri di Surabaya, dengan No135/969.012/2021 prihal pencabutan tandatangan berita acara kesepakatan batas daerah Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Bondowoso No 35/BAD II/VI/2021 tanggal 3 Juni. Surat itu, juga tertanggal 3 Juni 2021, seusai rapat paripurna DPRD kamis (1/7/2021)

Sementara itu, Kepala Bagian Adm Pemerintahan Kabupaten Bondowoso Juni, saat di temui awak media suarapecari.com di Bondowoso seusai rapat koordinasi tapal batas di pendopo Kabupaten Bondowoso rabu (7/7/2021), dirinya sedikit memberikan komentar terkait perubahan tapal batas di kawasan gunung ijen, di Subsegmen kaldera kawah ijen, ia hanya menjawab pertanyaan dari awak media terkait hasil dari rapat koordinasi tapal batas, hasilnya masih tetap, kata Juni, dan mempersilahkan awak media menanyakan langsung sama Bupati saja, biar sana gak panas, pungkasnya 

Fitron – Banyuwangi

Exit mobile version