Respon Positif Masyarakat Untuk Kesenian Rengganis, Langen Sedio Utomo” Krucil.
BANYUWANGI. Suarapecari.com – Memperingati Hari Jadi Banyuwangi ke-250Tahun, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mengadakan pameran Lukisan “Artos Kembang Langit” disertai pagelaran kesenian budaya yang di adakan di gedung juang 45. Dalam hal ini, perkumpulan sanggar seni budaya “Langen Sedio Utomo” dari Desa Cluring menjadi pertunjukan perdana dengan menampilkan kesenian “Krucil” dengan judul “Rengganis Diwisuda Prabu Roro”.11/12/2021
Antusias penonton sangat luar biasa memenuhi ruang pertunjukan, dari kaum muda hingga tua hikmat menikmati alur cerita pagelaran yang di tampilkan oleh perkumpulan sanggar seni budaya “Langen Sedio Utomo” ini.
Rudi salah satu penonton pertunjukan “Krucil” saat di wawancarai mengatakan saya sangat menikmati pertujukan Krucil ini. Pagelaran kesenian budaya seperti ini harus di kasih ruang pertunjukan yang lebih seperti tampil di tempat ini setiap minggunya. Hal ini, untuk menjaga kelestarian kesenian budaya ini sendiri dari kepunahan. Dan juga, agar generasi milenial mengerti tentang kesenian budaya yang di dalamnya menceritakan sejarah peradaban jaman kerajaan yang ada di bumi nusantara, tegasnya.
Pemimpin seni budaya “”Langen Sedio Utomo”” sekaligus sutradara “”Rengganis Diwisuda Prabu Roro”” Ibu Sihatin mengatakan bahwa penampilan disini adalah kelanjutan dari karya cerita sutradara Bpk. Asmu’i (Alm) sebagai ajang melepas rindu setelah hampir setahun lebih tidak boleh manggung. Untuk penampilan kali ini Alhamdulillah bisa berjalan dengan baik mengingat para pemainnya hanya latihan dua kali langsung tampil. Dan kami mengucapkan terimakasih telah di kasih ruang dan di fasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk tampil disini.
Masih Ibu Sihatin “”Alhamdulilah penampilan perdana ini penontonnya rame. Ini adalah bukti bahwa pertunjukan kesenian budaya masih diminati oleh masyarakat. Kami berharap para pelaku seni budaya seperti kami ini difasilitasi dan kasih ruang pentas untuk pertunjukan ini di khalayak luas seperti waktu kemarin sebelum masa pandemi”” katanya.
Ibu Sihatin menjelaskan sedikit tentang kesenian Langen Sedio Utomo atau Krucil ini “”Mungkin bagi masyarakat yang belum tau kesenian Krucil ini menganggap ini kesenian Wayang Wong atau Ketoprak. Yang membedakan adalah alat musik yang digunakan berbeda. Krucil menggunakan angklung dan juga Bonang serta beberapa alat musik lainnya inilah yang membedakan orang dulu menyebutnya kesenian ini adalah Krucil”” terangnya.
Selain pertunjukan kebudayaan gedung juang 45 juga di gelar pameran lukisan dan patung karya dari seniman lukis dan pahat ternama dari Banyuwangi. (Team)
“
