Perhatian Pemerintah Untuk Atlet Kurang, DISPORA: Atlet Cedera Saat Kompetisi, Tanggung Jawab Cabor

BANYUWANGI. Suarapecari.com – Olahraga di Banyuwangi banyak memunculkan atlet berprestasi yang sudah mengharumkan Banyuwangi di tingkat Provinsi maupun Nasional, tetapi perhatian Pemerintah untuk atlet kurang begitu mengesankan.
Terbukti, ada salah satu atlet judoka sudah meraih mendali di ajang kejuaraan Provinsi tetapi dalam pertandingan menggapai mendali di kejuaraan itu, atlet judoka ini mengalami cedera tangan kanan yang cukup serius. Dalam hal ini, tidak ada sama sekali perhatian khusus dari Pemerintah untuk memberikan sekedar dana untuk pengobatan cederanya kepada atlet yang sudah mengharumkan Banyuwangi di ajang olahraga tingkat Provinsi itu.
Seharusnya Pemerintah peduli, bukan sekedar pemberian apresiasi maupun reward semata. Tetapi atlet yang berprestasi yang mengalami cedera juga harus di perhatikan, karena atlet atlet muda ini merupakan potensi unggulan bagi olahraga di Banyuwangi.
Saat di konfirmasi (4/1/2022) terkait atlet berprestasi yang cedera, Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Achmad Yani mengatakan bahwa dalam urusan atlet berprestasi Dispora hanya memberikan apresiasi saja. Untuk penanganan cedera atlet kami kembalikan kepada Cabang Olahraga (Cabor) masing masing atlet. Hal ini disebabkan karna tidak adanya anggaran dari Daerah untuk atlet cedera saat mengikuti kompetisi. Ini yang menjadi kendala dan jarang di perhatikan, seharusnya setiap penyelenggara even olahraga harus mempersiapkan dan memberikan dana penanggulangan kecelakaan di setiap peserta atlet yang mengikuti ajang kejuaraan olahraga. Dengan contoh kalau kejuaraan seperti pekan olahraga pelajar daerah (Popda), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah sebagai penyelenggara harus menyiapkan dana penanggulangan kecelakaan atlet dan kalau lomba di adakan oleh Cabor penyelenggara juga wajib mempersiapkannya. Seandainya, ada yang cedera dana jaminan itu cepat bisa di pergunakan untuk proses pengobatannya, katanya.
Achmad Yani kabid Olahraga
Yani panggilan akrab Kabid Olahraga menerangkan selain itu juga penyelenggara ajang turnamen maupun kejuaraan di tingkat Kabupaten Kecamatan hingga Turnamen Antar Kampung (Tarkam) di setiap kegiatannya wajib harus ada tim medis. Hal semacam ini berguna sebagai pertolongan pertama bagi atlet yang terkena cedera ringan maupun cedera parah sampai yang darurat dan kami sarankan juga harus di sediakan ambulans agar nantinya kalau ada atlet yang terkena cedera darurat langsung bisa cepat di bawah ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut tuturnya.
Dan kami harapkan untuk penanganan atlet berprestasi yang cedera seharusnya itu menjadi pemikiran bersama seluruh steakholder harus saling bersinergi karena atlet muda berprestasi ini menjadi potensi unggulan ke depan bagi kemajuan olahraga di Banyuwangi imbuhnya. (Ganda)