Penutupan Pasar Hewan, Bikin Income Pedagang Ternak Merosot Drastis Jelang Idul Adha

Banyuwangi, suarapecari.com_ Untuk mengantisipasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), rabu 22 dan 29 juni 2022 pasar hewan se-Kabupaten Banyuwangi terpaksa ditutup.Hal ini, bertujuan untuk menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran PMK ke hewan ternak yang lain, yang ada di Kabupaten Banyuwangi. 
Selain itu, penutupan ini di laksanakan serentak di semua pasar hewan di Kabupaten Banyuwangi, selama dua minggu hingga di buka kembali sampai 6 juli 2022.
Dalam pantauan tim media suarapecari.com di pasar hewan Rogojampi, para pedagang ternak sapi, kambing dan domba sangat mengeluhkan adanya penutupan ini. Di karenakan menjelang lebaran idul adha  waktunya pedagang ternak  meningkatkan penghasilnya, tetapi dengan penutupan aktifitas jual beli disini para pedagang kesulitan menjual ternaknya.Maka dari itu,  juga ada sebagian pedagang yang masih nekat berjualan tidak menghiraukan himbauan dari Pemerintah, demi mencari dan mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
Suroso pedagang hewan saat di wawancarai juga mengeluhkan adanya penutupan pasar hewan ini. Seharusnya, menjelang hari raya idul adha itu waktu panen panennya pedagang hewan. Tetapi, dengan ditutupnya pasar hewan oleh pemerintah, jadi penghasilan kita juga merosot. Kita bisa jual hanya di luar itupun tidak sebanyak kalau dagang di pasar.
“Kalau di pasar lumayan dan hasil dagang insya allah bisa di targetkan”. keluhnya
Sementara, Koordinator Pengelola Pasar Hewan Rogojampi Budi melalu Via seluler (29/6/2022), beliau membenarkan adanya penutupan pasar hewan tersebut.Ini demi memutus mata rantai penularan PMK.Nanti, 6 juli 2022 pasar hewan se-Kabupaten Banyuwangi di buka kembali seperti semula.Ia mengatakan bahwa sosialisasi perihal penutupan pasar hewan yang ada di Rogojampi sudah diumumkan kepada para pedagang, terangnya. (Ganda)