KASAD Jenderal Dudung Abdurachman Mendukung Pengembangan Wisata Sejarah Kemerdekaan di Banyuwangi
Banyuwangi, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Saat kunjungan di Pendopo Banyuwangi pada Senin (31/7/2023), Jenderal Dudung memberikan apresiasi terhadap perkembangan sektor pariwisata di daerah tersebut, serta mendukung untuk pengembangan wisata sejarah kemerdekaan di bangunan cagar budaya Inggrisan di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengungkapkan bahwa Jenderal Dudung secara penuh mendukung pengembangan wisata Banyuwangi. Beliau juga menyatakan setuju dengan rencana untuk mengembangkan bangunan bersejarah Inggrisan menjadi objek wisata heritage.
“Terima kasih atas dukungan Jenderal Dudung. Jika kompleks Inggrisan ini dapat dikelola secara maksimal, tentu saja akan memberikan dampak signifikan dalam pengembangan wisata berbasis sejarah di Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk, Kamis (3/8/2023)
Kunjungan KASAD ini berlangsung di sela-sela inspeksi latihan gabungan di Taman Nasional Baluran pada awal pekan lalu. Jenderal Dudung pun menyatakan antusiasmenya terhadap perkembangan Banyuwangi, dengan menyebutkan bahwa paman beliau, Mayjen Suwarno Adiwijoyo, tinggal di daerah tersebut dan sering berbagi cerita mengenai potensi pariwisata di Banyuwangi.
“Saya banyak mendengar dan cukup mengikuti perkembangan Banyuwangi. Kebetulan paman saya, Mayjen Suwarno Adiwijoyo, tinggal di sini dan banyak bercerita,” ungkap KASAD saat makan malam di Pendopo Shaba Swagata Blambangan pada Senin malam (31/7/2023).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Mereka juga memberikan dukungan terhadap upaya Pemkab Banyuwangi dalam mengembangkan sektor pariwisata, terutama yang berbasis alam, budaya, dan sejarah.
Kompleks Inggrisan sendiri memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dibangun pada tahun 1889, gedung ini merupakan bekas kantor dagang Inggris yang didirikan oleh British East India Company (BEIC). Selain itu, bekas kabel telegram yang menghubungkan Banyuwangi dengan Kota Broome di Australia dan terkoneksi hingga ke Eropa dan Afrika juga dapat ditemukan di gedung ini.
“Kami mendukung Banyuwangi agar Inggrisan untuk pengembangan wisata sejarah. Ini [Inggrisan] segera dikosongi dan dikembangkan jadi destinasi wisata,” ujarnya.
Jenderal Dudung berjanji untuk segera kembali ke Banyuwangi untuk memastikan langkah-langkah pengembangan wisata sejarah ini dapat terealisasi dengan baik. “Kami ingin pastikan ini segera terwujud,” imbuhnya.

