Siswa SMP Negeri 4 Banyuwangi Diduga Mengalami Bullying Fisik: Kepala Sekolah dan Guru BK Terkesan Abai
Banyuwangi – Kejadian dugaan perundungan fisik atau bullying terhadap seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Kecamatan/Kota Banyuwangi, inisial VA (15), menghebohkan masyarakat. Korban dilaporkan mengalami luka parah setelah diduga dipukuli oleh beberapa siswa kakak kelas saat berada di kantin sekolah pada Sabtu (12/8/2023).
VA mengungkapkan kronologi kejadian tersebut dengan kesedihan dan rasa sakit yang terlihat jelas di wajahnya. “Saya tidak tahu apa masalahnya. Beberapa siswa kakak kelas mendekati saya, menarik kerah baju saya, dan langsung memukuli saya. Ada beberapa siswa yang saya tidak kenal ikut memukuli hingga saya mengalami luka parah. Setelah itu, saya dilarikan ke rumah sakit dan kemudian dijemput oleh kakak saya,” ungkapnya sambil menahan sakit di bagian mata sebelah kiri yang tampak lebam dan memar.
Sementara wartawan suarapecari.com mencoba mencari klarifikasi dari pihak sekolah terkait insiden tersebut, upaya tersebut nampaknya tidak berjalan lancar. Ketika wartawan mencoba menemui Kepala Sekolah SMP Negeri 4, kepala sekolah sedang tidak berada di ruangannya. Saat wartawan ingin mendiskusikan permasalahan ini dengan guru Bimbingan Konseling (BK), situasi yang tidak menyenangkan terjadi.
Salah satu guru BK yang dikenal sebagai Zulfa, tampak tidak responsif terhadap upaya wartawan untuk mendapatkan klarifikasi. Dalam situasi yang tidak mengenakkan, beberapa oknum guru terkesan mengabaikan wartawan. Bahkan, salah satu guru BK, yang kemudian diidentifikasi bernama Zulfa, tertidur di kursi tamu. Setelah bangun, upaya untuk berbicara dengan guru BK tersebut dilakukan, tetapi situasi semakin membingungkan.
“Saya merasa tidak dihargai sebagai tamu. Kami datang dengan niat baik dan sudah diizinkan untuk masuk. Tapi mengapa pintunya tiba-tiba dikunci dan kami dibiarkan menunggu?” ungkap salah satu wartawan dengan rasa kecewa.
Ketika guru BK yang dikenali sebagai Zulfa akhirnya menghadapi wartawan, jawabannya terkesan meragukan dan enggan memberikan informasi. “Saya tidak tahu. Saat kejadian, kami sedang mendampingi di acara karnaval, dan kepala sekolah sedang tidak berada di kantornya,” kata Zulfa dengan singkat, meninggalkan kesan bahwa permasalahan ini sedang ditutup-tutupi.
Sementara Kepala SMP Negeri 4 Banyuwangi, Suhadak, saat dihubungi suarapecari.com melalui panggilan Cellulernya, Senin 14 Agustus 2023, beliau tidak menjawab panggilan melalui nomor phone cell nya.
Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Dalam kondisi ketidakjelasan dan ketidaktransparanan dari pihak sekolah, masyarakat dan keluarga korban mengharapkan tindakan yang adil dan tanggap atas kejadian tersebut. Dugaan tindakan bullying di lingkungan sekolah harus dihadapi dengan serius dan tanggap, dan pihak sekolah memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi seluruh siswa.

