Pemerintah Daerah Banyuwangi Konsisten Membentuk Pengusaha Muda Melalui Program “Jagoan Bisnis”

"Jagoan Bisnis" Program andalan Pemerintah Banyuwangi

Banyuwangi, SuaraPecari – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berkomitmen dalam membina para pengusaha muda melalui program “Jagoan Bisnis”, dengan mengalokasikan ratusan juta rupiah sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih.

Pada tahun 2023, sebanyak 99 generasi muda yang tergabung dalam program Jagoan Bisnis Banyuwangi masuk dalam fase mentoring. Mereka tergabung dalam 33 tim, yang dipilih secara cermat dari daftar awal sebanyak 44 tim.

“Kami dengan sengaja mendatangkan pahlawan-pahlawan lokal agar peserta dapat memiliki pengalaman langsung dengan tokoh-tokoh bisnis sukses yang berada dalam jarak dekat, sebagai tolok ukur bahwa kesuksesan dapat dicapai meskipun berada di daerah regional,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam sebuah rilis tertulis setelah sesi mentoring “Jagoan Bisnis” di Pendopo Kabupaten Banyuwangi pada hari Senin (21 Agustus 2023).

Bupati menegaskan bahwa sesi mentoring offline memberikan wadah bagi peserta untuk memperoleh pengalaman bisnis langsung dari para pelaku bisnis yang sudah sukses.

Tahun ini, program ini menampilkan para pengusaha lokal yang sukses, sebagai bukti nyata bahwa anak-anak muda dari daerah juga dapat mencapai kesuksesan bisnis di skala internasional.

Di antara para mentor terdapat ilustrator asli Banyuwangi yang karyanya telah mendapat pengakuan global, pengusaha otomotif asal daerah yang produknya telah merambah pasar ekspor, dan pendiri Carabicara, sebuah platform untuk meningkatkan komunikasi bisnis.

“Semoga sesi ini dapat lebih meningkatkan motivasi dan inspirasi bagi peserta untuk mengembangkan bisnis mereka di masa depan. Selain mendapatkan motivasi, peserta diharapkan berbagi perjuangan mereka,” ungkap Bupati Ipuk.

Selama sesi tersebut, para pengusaha lokal berbagi pengalaman dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka.

Sementara itu, ilustrator asal Banyuwangi, Tony Midi, menyampaikan bahwa para pengusaha harus berpegang pada prinsip yang kuat, yaitu konsistensi, keberadaan, dan motivasi. Konsistensi melibatkan produksi produk atau karya secara berkelanjutan, tanpa memperdulikan bagaimana respon awal di pasar.

“Kadang-kadang, ketika karya atau produk kita belum diterima dengan baik oleh pasar, kita cenderung berhenti. Tapi tidak saya. Baik buruk, saya tetap konsisten dalam menciptakan karya,” ujarnya.

Selain itu, Tony melanjutkan, keberadaan karya atau produk sangat penting, mengingat peran penting media sosial dalam menampilkan eksistensi.

“Kunci berikutnya adalah motivasi. Awalnya, saya ingin menjadi ilustrator nasional, dan kemudian saya ingin merambah panggung internasional. Syukurnya, saya berhasil. Setelah itu, saya melanjutkan dengan mendirikan studio di Malang dan Banyuwangi,” paparnya.