Berita

Arsitektur Belanda Menjadi Tantangan Menarik Dalam Merevitalisasi Asrama Inggrisan Banyuwangi

Asrama Inggrisan Banyuwangi

Banyuwangi, SuaraPecari – Rencana revitalisasi Asrama Inggrisan di Banyuwangi menjadi destinasi wisata edukasi mendapatkan dukungan kuat dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral Dudung Abdurachman serta Pemerintah Daerah Banyuwangi. Dalam kunjungan ke lokasi Asrama Inggrisan, KASAD Jendral Dudung memberikan tanggapan positif terhadap rencana revitalisasi yang akan menjadikan asrama tersebut sebagai tempat wisata edukasi.

Dalam menjaga nilai sejarah dan arsitektur bangunan Belanda yang ada pada Asrama Inggrisan, proses pemugaran dan revitalisasi menjadi tantangan menarik bagi para arsitek yang terlibat. Djatmiko, Kepala Bidang Cipta Karya dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, menjelaskan bahwa pemugaran kompleks Bangunan Asrama Inggrisan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh status bangunan tersebut sebagai objek cagar budaya, yang mengharuskan koordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wi;ayah XI Jawa Timur.

“Dalam segi desain arsitekturnya, kita tidak bisa sembarangan merubah kompleks bangunan Asrama Inggrisan ini. Koordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wi;ayah XI Jawa Timur menjadi hal utama dalam menentukan desain arsitekturnya, karena bangunan ini memiliki nilai sejarah sebagai objek cagar budaya dan telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 118/15/KPTS/013/2021 Tentang Penetapan Asrama Inggrisan Sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Provinsi” ungkap Djatmiko pada 25 Agustus 2023.

Situs Cagar Budaya Asrama Inggrisan Banyuwangi
Situs Cagar Budaya Asrama Inggrisan Banyuwangi

Lebih lanjut, Djatmiko menjelaskan bahwa satuan harga pekerjaan dalam revitalisasi kompleks Asrama Inggrisan berbeda dengan pembangunan gedung pada umumnya. Setiap detail bangunan harus diperlakukan secara khusus untuk mempertahankan nilai historisnya. Sebagai contoh, pemugaran bagian ubin menghadirkan tantangan tersendiri. Djatmiko menyebutkan bahwa penggantian ubin harus mencocokkan secara material dan bentuk dengan ubin asli, meskipun jenis ubin tersebut tidak lagi tersedia di Banyuwangi.

Meskipun siteplan dan desain arsitektur telah disiapkan oleh Pemerintah Banyuwangi, Djatmiko mengungkapkan bahwa desain tersebut dapat mengalami perubahan sesuai arahan dan persetujuan dari Panglima TNI. Mengingat Asrama Inggrisan merupakan aset milik TNI AD, persetujuan dari Panglima TNI menjadi langkah selanjutnya untuk menjadikan asrama ini sebagai destinasi wisata edukasi dengan sentuhan arsitektur Belanda.

“KASAD Jendral Dudung Abdurachman telah mengunjungi Asrama Inggrisan dan memberikan dukungan. Pemerintah Banyuwangi saat ini sedang menanti kabar lebih lanjut dari Panglima TNI terkait rencana revitalisasi dan pemugaran kompleks Asrama Inggrisan,” ungkap Djatmiko.

Rencana revitalisasi Asrama Inggrisan yang mendapat dukungan ini diharapkan dapat menghidupkan kembali nilai sejarah dan keindahan arsitektur Belanda serta memberikan kontribusi positif bagi pariwisata dan pendidikan di Banyuwangi.

Exit mobile version