Berita Duka: Meninggalnya dr. Syamsul Ma’arif, Direktur RSI Fatimah Banyuwangi
Suara Pecari – Banyuwangi kehilangan salah satu sosok penting dalam dunia medis, dengan meninggalnya Direktur RSI Fatimah Banyuwangi, dr. Syamsul Ma’arif, pada hari Rabu, 20 September 2023, pukul 10.40. Kabar duka ini menyebar melalui pesan WhatsApp dan disampaikan oleh Sunarto, Ketua Majelis PKU Banyuwangi di grup WhatsApp Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi.
dr. Syamsul Ma’arif mengemban jabatan sebagai direktur RSI Fatimah Banyuwangi sejak 19 Februari 2020, menggantikan dr. Slamet Widodo MKes SpOG. Ia adalah salah satu dokter senior yang telah bekerja di rumah sakit ini sejak tahun 2000-an dan bertugas sebagai dokter umum di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Poli umum.
Pria kelahiran Karang Rejo, Banyuwangi, pada 26 Agustus 1977 ini meninggalkan tiga putra: Nizar Raihan Ma’arif, Daffa Fauzan Ma’arif, dan Naufal Putra Ma’arif, serta istri bernama Diah Anggara. Nizar saat ini bersekolah di SMA Negeri 1 Glagah, Daffa baru duduk di kelas 7 SMP Negeri 1 Banyuwangi, sementara si bungsu Naufal bersekolah di SD Kepatihan dan baru naik ke kelas 2.
Pada pertengahan September, dr. Syamsul Ma’arif mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Rumah Sakit Muhammadiyah se-Jawa Timur di Hotel Novotel Surabaya, yang berlangsung dari Jumat hingga Ahad, 14-16 September 2023. Saat pulang dari acara tersebut, ia merasa tidak nyaman, dan sesampai di rumah, ia meminta istri untuk membawanya ke RSI Fatimah. Selama tiga hari sejak Senin, 18 September 2023, ia menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
dr. Syamsul Ma’arif adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang terdiri dari Slamet S Ari, Khodijah, Siti Nur Laila, Nafisa, dan dirinya sendiri. Ia dikenal sebagai pribadi yang rendah hati tidak hanya di lingkungan kerjanya tetapi juga di kampung halamannya.
Ninik Indriani, Kepala Staf Sumber Daya Insani (SDI) RSI Fatimah, merasa tidak percaya dengan berita ini. Dia menggambarkan dr. Syamsul sebagai sosok dokter yang sederhana dan pekerja keras. Mbak Ninik, begitu ia biasa disapa, menyampaikan bahwa dr. Syamsul sering menghabiskan waktu di ruang direktur untuk berbincang dan bercanda dengan karyawan sambil menyantap makanan dan kudapan yang dibawa.
Kehilangan dr. Syamsul Ma’arif merupakan duka yang mendalam bagi masyarakat Banyuwangi, terutama dalam bidang kesehatan, di mana ia telah memberikan kontribusi yang berarti. Semua yang mengenalnya akan merindukan sosok dokter yang berdedikasi dan ramah ini. Semoga keluarga dan kerabatnya diberikan ketabahan dalam menghadapi kehilangan ini.

