BRIN dan UNS Membentuk Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Fermentasi Tradisional, Cegah Kepunahan Kekayaan Tradisional

BRIN dan UNS Membentuk Pusat Kolaborasi Riset

Suara Pecari – Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk dalam teknologi fermentasi yang telah digunakan oleh masyarakat sejak lama untuk membuat makanan tradisional. Dalam upaya untuk menjaga dan mencegah kepunahan kekayaan tradisional ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) telah membentuk Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Fermentasi Tradisional.

Iman Hidayat, Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) BRIN, menjelaskan bahwa PKR ini adalah hasil kerja sama antara BRIN melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (PRMT) BRIN, Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS), dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. PKR ini bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan teknologi fermentasi yang telah menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.

“PKR ini memiliki peran yang sangat strategis untuk mencegah ancaman kepunahan kekayaan tradisional,” ujar Iman Hidayat saat meresmikan PKR di UNS, (1/11/2023) . Dalam upaya menjaga kekayaan tradisional, pengelolaan yang baik dan keterlibatan akademisi dianggap sangat penting. PKR diharapkan akan menjadi sarana kolaborasi bagi semua stakeholder yang memiliki minat dalam bidang yang sama.

Salah satu manfaat utama dari PKR ini adalah untuk mendorong capacity building mahasiswa. PKR dapat menjadi enabler untuk mengakses berbagai program BRIN, seperti beasiswa BARISTA, Degree by Research (DBR), Post-Doctoral, Visiting Researcher, perekrutan menjadi asisten peneliti, atau ASN di BRIN.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN, Ajeng Arum Sari, menekankan bahwa PKR adalah hasil kolaborasi riset antara pusat riset di BRIN dengan perguruan tinggi maupun industri. Ia juga mengajak PKR Fermentasi Tradisional agar aktif dalam memanfaatkan skema-skema yang ada di BRIN, termasuk mobilitas periset, pemanfaatan infrastruktur, dan skema pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM).

Dekan FP UNS, Samanhudi, berharap pembentukan PKR ini dapat menjadi inspirasi bagi fakultas dan program studi lainnya, serta mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan program-program BRIN dengan sebaik-baiknya agar kerja sama dan kolaborasi antar akademisi terus berkembang.

Ketua PKR Fermentasi Tradisional, M. Zukhrufuz Zaman, menyampaikan bahwa PKR ini akan menyediakan fasilitas jejaring bagi peneliti yang memiliki kepakaran yang sama untuk mengembangkan pangan fermentasi asal Indonesia dengan segala aspek fungsional dan geodiversitasnya. Tujuan utama PKR adalah memberikan kontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, bangsa, dan negara, dengan harapan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat dan mencapai beberapa poin Sustainable Development Goals. Dengan langkah ini, PKR Fermentasi Tradisional berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia yang memiliki nilai luar biasa.