Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Revitalisasi Kawasan Wisata Sejarah: Pasar Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Siap Bertransformasi
Suara Pecari – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proyek ambisius untuk merevitalisasi situs wisata sejarah di daerah tersebut. Asrama Inggrisan yang ikonik, juga dikenal sebagai bekas Kantor Dagang Inggris, dan Pasar Banyuwangi yang bersejarah di pusat kota akan segera mengalami transformasi yang signifikan.
Bupati Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengumumkan perkembangan menarik ini, menyatakan bahwa dana yang diperlukan telah dialokasikan untuk proyek ini, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024. Dia menyampaikan optimisme mengenai pelaksanaan proyek yang lancar dan meminta doa dan dukungan masyarakat.
Ipuk mengungkapkan bahwa pembicaraan dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, berlangsung pada awal September, di mana Kementerian berjanji akan mendanai revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi.
Revitalisasi Pasar Banyuwangi diharapkan akan meningkatkan daya tariknya karena berlokasi di pusat Banyuwangi, berdekatan dengan bangunan bekas Kantor Dagang Inggris yang bersejarah, situs warisan budaya.
Ipuk menekankan potensi proyek ini untuk menarik lebih banyak pengunjung, sehingga mengubah pasar menjadi pusat belanja yang menjanjikan bagi para pedagang dan destinasi yang nyaman bagi para pembeli. Dia mengatakan, “Harapannya adalah bahwa dengan revitalisasi ini, akan meningkatkan kunjungan ke pasar, menjadikannya tujuan belanja yang benar-benar menarik dan nyaman bagi pedagang dan pembeli.”
Minggu lalu, tim dari Kementerian PUPR mengunjungi lokasi dan melakukan survei terkait proyek revitalisasi. Essy Asiah, Direktur Infrastruktur Strategis di Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, mempresentasikan rencana revitalisasi Pasar Banyuwangi kepada Bupati Ipuk.
Essy menekankan pelestarian fasad bangunan asli, karena pintu masuk adalah struktur bersejarah. Bagian depan pasar, yang dianggap sebagai situs warisan budaya, akan direvitalisasi. Namun, bagian belakang, yang terdiri dari kios-kios terbuka dengan atap seng, akan dirobohkan dan dibangun kembali dalam gaya yang lebih modern, namun tetap mengadopsi arsitektur lokal Osing.
Sebagai contoh, atap bangunan akan dirancang menyerupai bentuk atap rumah adat Osing. Bangunan pasar utama akan dibangun dengan dua lantai, dengan pasar basah, pasar kering, dan area kuliner. Selain itu, fasilitas parkir tiga lantai akan dibangun.
“Di masa depan, depan pasar akan diatur dengan rapi, dan jalan aspal akan digantikan dengan paving. Pada malam hari, tempat ini bisa digunakan untuk berjalan-jalan dan bersantap malam bagi para wisatawan,” jelas Essy.
Bupati Ipuk juga mengadakan pertemuan dengan para pedagang pasar di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan pada tanggal 2 November 2023, untuk berbagi visi pasar ke depan. Tujuannya adalah mengubah pasar menjadi lebih dari sekadar tempat belanja harian; pasar harus menjadi destinasi wisata.
“Ipuk menyatakan, “Jika bangunan pasar menarik, tertata dengan baik, dan nyaman, maka pasar ini pasti akan sering didatangi oleh banyak orang, baik penduduk yang berbelanja kebutuhan sehari-hari maupun wisatawan. Hal ini pasti akan meningkatkan pendapatan pedagang.”
Sementara itu, Sekretaris Banyuwangi, Mujiono, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah melakukan persiapan untuk mendukung pelaksanaan proyek revitalisasi Pasar Banyuwangi, termasuk dana untuk relokasi dan pembongkaran.
“Mudah-mudahan proyek revitalisasi pasar dapat segera dimulai,” tambah Mujiono.
Inisiatif menarik ini tidak hanya berjanji untuk melestarikan warisan sejarah yang kaya di Banyuwangi, tetapi juga meningkatkan daya tarik daerah ini sebagai destinasi wisata. Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, bekerja sama dengan Kementerian PUPR, berpotensi menciptakan ruang yang dinamis dan menarik bagi penduduk setempat dan pengunjung untuk menikmati.

