Banyuwangi dan Pemerintah Norwegia Tingkatkan Kerjasama Strategis dalam Pengendalian Polusi Plastik
Suara Pecari – Kabupaten Banyuwangi menjalin kerjasama strategis dengan pemerintah Norwegia dalam upaya pengendalian polusi plastik. Kerjasama ini semakin ditingkatkan melalui perjanjian global pengendalian polusi plastik, sebagai bagian dari kegiatan “Road to a Global Plastic Treaty” yang merupakan dukungan internasional untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat polusi plastik.
Seminar “Turning The Tide on Marine Plastic Pollution” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, serta UNDP (Badan Pembangunan PBB) di Jakarta pada 8 November lalu, menjadi platform untuk memperkuat komitmen bersama antara pemerintah Norwegia dan Banyuwangi.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan mempertemukan pemangku kepentingan internasional, termasuk sektor swasta, organisasi internasional, dan pemerintah, guna mencari solusi inovatif dalam mengurangi polusi plastik laut secara global.
“Kita semua sudah sepakat bahwa masalah pencemaran plastik di laut adalah isu yang serius, tapi saya yakin kita semua optimis bahwa kita memiliki solusi untuk mengatasinya,” ujar Rut.
Ruth juga menyoroti inisiatif baru yang dijalankan oleh aktor nasional, subnasional, dan lokal dalam mengurangi sampah laut serta polusi plastik di Indonesia. Ia menyambut baik kehadiran Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang memaparkan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, stakeholder, swasta, dan komunitas dalam mengatasi masalah pencemaran plastik di laut.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Banyuwangi dalam penanganan dan pengelolaan sampah. Diantaranya, pembangunan dan pengoperasian 19 Tempat Pemrosesan Sampah, Sumberberas, Tembokrejo, dan Balak melalui skema Public-Private Partnership (PPP).
Banyuwangi juga menjalankan program Project STOP di Kecamatan Muncar dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia, yang telah membawa perbaikan signifikan terhadap pengelolaan persampahan. Program CLOCC (Clean Ocean through Clean Communities) yang didukung pemerintah Norwegia juga menjadi langkah nyata dalam pengurangan sampah yang masuk ke laut.
Bupati Ipuk menyampaikan bahwa kerjasama ini telah memberikan dampak positif bagi Banyuwangi, dengan peningkatan capaian pengurangan sampah dari 37.500 ton/tahun di 2022 menjadi 41.200 ton/tahun di 2023.
Seminar dihadiri oleh perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marvest Dr. Nani Hendiarti, perwakilan Danone Indonesia, serta perwakilan dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia. Bupati Banyuwangi berharap kerjasama ini terus memperkuat upaya global dalam menangani masalah serius polusi plastik.

