Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Meluncurkan Antologi Puisi “Ketika Kau Dia dan Aku menjadi Kita” dalam Rangka Harjaba ke-252

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Meluncurkan Antologi Puisi

Suara Pecari – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meresmikan peluncuran buku antologi puisi berjudul “Ketika Kau Dia dan Aku menjadi Kita” di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi pada Jumat (22/12/2023). Ipuk menyampaikan pentingnya literasi untuk perkembangan pendidikan, khususnya literasi digital. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat dididik untuk menciptakan konten digital, seperti TikTok, Instagram, dan platform digital lainnya.

“Saya berharap buku ini lebih banyak dibaca dan dimasukkan ke dalam media digital,” ungkap Bupati Ipuk Fiestiandani.

Isteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas ini menyampaikan rasa terima kasih atas kado istimewa yang diterimanya pada peringatan ke-252 Harjaba (Hari Jadi Banyuwangi). Ipuk berharap buku ini dapat menjadi oleh-oleh yang berarti bagi setiap pengunjung yang datang ke Banyuwangi.

Ipuk juga memberikan apresiasi kepada para penulis yang telah berkontribusi dengan menulis puisi untuk buku antologi ini. Bupati Banyuwangi turut menyumbangkan sebuah puisi tentang perempuan-perempuan hebat dari Banyuwangi yang dimuat dalam buku tersebut.

“Ibu merupakan madrasah pertama bagi anak manusia,” ujar Ipuk, menekankan peran besar perempuan dalam mendidik generasi muda.

Dalam acara tersebut, Bupati Ipuk Fiestiandani membacakan puisi karyanya. Selain Ipuk, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Chaironi Hidayat, yang juga menjadi kontributor dengan satu puisinya, juga diberi kesempatan membacakan karyanya.

Chaironi menyampaikan bahwa kolaborasi dari berbagai komunitas sastra di Banyuwangi telah berhasil menghidupkan kembali dunia sastra di daerah tersebut, yang sejak dulu sudah dikenal di Nusantara.

Beberapa penulis lain yang turut menyumbangkan karya puisinya untuk buku antologi ini antara lain Ketua Komunitas Lentera Sastra Syafaat, Budayawan Samsudin Adlawi, dan masih banyak lagi. Peluncuran antologi puisi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendorong minat baca dan apresiasi sastra di kalangan masyarakat Banyuwangi.