Berita

Para Ilmuwan Beri Peringatan: Planet Bumi Bergerak Cepat Menuju “Kiamat Iklim”

save tree save earth

suarapecari.com – Sebuah peringatan serius dari para ilmuwan dunia telah diungkapkan melalui makalah baru yang diterbitkan di jurnal BioScience dan ditandatangani oleh lebih dari 15.000 ilmuwan dari 161 negara. Para ilmuwan ini menyatakan bahwa perubahan iklim di planet Bumi terjadi dengan cepat dan dapat mengakibatkan bencana global pada akhir abad ini.

Dalam beberapa dekade terakhir, ilmuwan telah secara konsisten memperingatkan tentang kondisi iklim ekstrem akibat peningkatan suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia, melepaskan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer. Namun, makalah ini menyatakan bahwa waktu untuk bertindak telah habis.

Christopher Wolf, seorang peneliti pascadoktoral Oregon State University dan penulis utama studi ini, mengungkapkan bahwa Bumi bergerak menuju kemungkinan runtuhnya sistem alam dan sosial-ekonomi, disertai dengan panas yang tidak tertahankan dan kekurangan sumber daya alam, makanan, dan air bersih.

Studi tersebut mencatat sejumlah data mengkhawatirkan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, berbagai rekor iklim dipecahkan dengan margin yang signifikan. Kejadian seperti musim kebakaran hutan di Kanada menunjukkan adanya titik kritis menuju rezim kebakaran baru, menggambarkan keadaan yang sangat mengkhawatirkan.

“Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten mengingatkan masa depan yang dimaksud ditandai dengan kondisi iklim ekstrem akibat meningkatnya suhu global yang digunakan disebabkan oleh aktivitas manusia yang tersebut melegakan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer,” tulis makalah tersebut, dilansir dari Futurism, Minggu (27/1/2024)

“Sayang, waktunya telah habis,” imbuh penelitian tersebut.

Profesor kehutanan terkemuka pada OSU, William Ripple, menambahkan bahwa tahun lalu telah menghadirkan pola yang sangat mengkhawatirkan, namun usaha manusia untuk memperbaiki keadaan masih minim. Subsidi materi bakar fosil yang meningkat menjadi lebih dari 1 triliun dolar antara tahun 2021 dan 2022 juga diidentifikasi sebagai akar pemicu efek bola salju iklim.

Para peneliti menyatakan perlunya mengubah perspektif darurat iklim dari isu lingkungan hidup yang terisolasi menjadi ancaman sistemik dan eksistensial. Selain mengurangi komponen bakar fosil, mereka menekankan pentingnya memerangi konsumsi berlebihan oleh orang-orang kaya.

“Saat ini kita sedang menuju kemungkinan runtuhnya sistem alam lalu sosial-ekonomi serta dunia dengan panas yang tak tertahankan kemudian kekurangan sumber daya alam, makanan juga air bersih,” kata Wolf.

“Saatnya mengubah perspektif kita mengenai darurat iklim dari sekedar isu lingkungan hidup yang dimaksud terisolasi menjadi ancaman yang digunakan sistemik dan juga eksistensial,” tulis para penulis makalah tersebut.

Dalam rangka menjaga dari bencana lebih lanjut sebelum akhir abad ke-21, para ilmuwan menyarankan perubahan drastis dalam kebijakan dan perilaku global. Kini, tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan Bumi berada di pundak seluruh umat manusia.

Exit mobile version