SBMI Cabang Jember Bantu Keluarga Buruh Migran yang Terpisah

SBMI Cabang Jember Bantu Keluarga Buruh Migran

Suara Pecari, Jember – salah satu daerah asal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terbesar di Jawa Timur, memiliki sebagian besar buruh migran perempuan. Dampaknya, banyak suami dan anak terpisah jarak dengan istri atau ibu mereka selama bertahun-tahun akibat pekerjaan di luar negeri.

Suyanto (39) dan istrinya Yuli Ariyanti (38) dari Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, merupakan contoh pasangan yang harus terpisah karena Yuli bekerja sebagai TKW di Malaysia. Dengan dua anak, kondisi hidup keluarga ini menjadi memprihatinkan.

Nadifatul Khoiroh (41), Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Jember, merespons kondisi sulit keluarga Suyanto. Dia berkomitmen untuk membantu dengan berbagai cara guna mengentaskan kesulitan yang mereka alami.

“SBMI Cabang Jember akan berusaha membantu kesulitan yang dialami oleh para keluarga migran, semampu yang bisa kami lakukan,” ungkap Difa, panggilan akrab Nadifatul Khoiroh, Senin, 29 Januari 2024.

Difa menjelaskan bahwa berbagai cara akan diambil, termasuk menghadirkan donatur yang dapat membantu secara finansial. Dia berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga migran dan menyediakan dukungan pada kondisi sulit yang mereka hadapi.

“Berharap para pekerja migran menempuh jalur yang semestinya sehingga jika ada permasalahan di sana, kami dapat membantu menyelesaikannya,” tambahnya.

Dalam pandangannya, pekerja migran harus memiliki keahlian sebelum berangkat ke luar negeri. Keahlian ini mencakup keterampilan pekerjaan yang dipilih serta kemampuan berbahasa untuk bersaing dengan pekerja dari negara lain.

“Dia seharusnya sudah memiliki keahlian dan kemampuan berbahasa. Peluang pekerja sangat terbuka di luar, sementara angka pengangguran di negara kita tinggi. Skill dan keahlian akan menjadi modal berharga bagi pekerja migran,” jelas Difa..