Kenaikan Harga Bahan Pokok Guncang Warung Nasi di Lumajang
Suara Pecari, Lumajang – Melonjaknya harga bahan pokok, terutama beras, gula, dan bahan pokok lainnya, membuat sejumlah pengusaha nasi di Lumajang kesulitan menjaga stabilitas harga dan porsi nasi yang dijual kepada pelanggan. Salah satu pemilik warung nasi, Yeni (39), mengungkapkan dampak signifikan dari kenaikan harga tersebut.
Yeni, pemilik Warung Central di Jalan Raya Selamet Riyadi samping Pasar Klojen, menyatakan bahwa tidak hanya harga beras yang meningkat, tetapi juga gula dan bahan pokok lainnya, membuatnya merasa pusing. “Kelonjakan beras tidak terjadi setiap saat, tetapi tidak bisa diprediksi harga cabe, gula, bawang merah, ataupun bawang putih,” ujarnya. (20/2/2024)
Menurut Yeni, harga beras Medium kini mencapai Rp12,500 per kilogram, sedangkan harga Premium berkisar antara Rp16,000 hingga Rp16,500 per kilogram. Ini merupakan kenaikan yang signifikan dari harga semula, yang hanya Rp10,000 per kilogram untuk beras Medium dan Rp12,000 hingga Rp13,000 untuk beras Premium.
Yeni biasanya membeli beras dalam perkarung dengan berat 25 kilogram dari agen langganan, dengan harga perkarung Premium yang awalnya Rp370, kini naik menjadi hampir Rp500 ribu perkarung.
Pedagang nasi lainnya, Rita (50), juga menyampaikan bahwa kenaikan harga beras berdampak langsung pada harga atau porsi nasi yang dijual. “Kalau harga beras naik, harga nasi bisa naik. Nanti pelanggan malah pada komplain,” ujar Rita di Warungnya di kawasan Pasar Klojen.
Rita menjelaskan bahwa kenaikan harga beras memaksa pengusaha warung makan untuk menyesuaikan harga dan porsi nasi yang dijual kepada pelanggan. Beberapa pengusaha memilih menaikkan harga per porsi, sementara yang lain mengurangi porsi agar harga tetap stabil. Hal ini seringkali menyebabkan keluhan dari pelanggan yang merasa mendapatkan porsi yang lebih sedikit.
Dampak kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, tidak hanya dirasakan oleh pengusaha warung makan, tetapi juga berdampak pada kehidupan masyarakat menengah ke bawah di seluruh Indonesia. Ketua Organisasi Wartawan F-Jinlu di Lumajang, Mochamad Misdi, mengajukan solusi kepada pemerintah daerah untuk melakukan inspeksi mendalam ke pasar dan mencari solusi seperti penyediaan sembako murah di setiap kelurahan maupun perdesaan.
“Kenaikan beras di seluruh Indonesia sangat berdampak pada kehidupan menengah ke bawah, terutama yang berada di desa dengan penghasilannya sedikit, tetapi biaya hidup sangat besar,” ungkap Mochamad Misdi.

