Telkom Meluncurkan Satelit Merah Putih 2 dengan Investasi Rp 3,5 Triliun

Telkom Meluncurkan Satelit Merah Putih 2

Suara Pecari – Langkah luar biasa, Telkom memperkenalkan satelit terbarunya, Merah Putih 2, yang memiliki teknologi mutakhir yang dikenal sebagai High Throughput Satellite (HTS). Ini menandai kemajuan signifikan dibandingkan dengan satelit Telkom sebelumnya. Perusahaan ini telah menginvestasikan total Rp 3,5 triliun dalam proyek satelit ini.

Telkom, melalui anak perusahaannya Telkomsat, saat ini mengoperasikan dua satelit aktif – Telkom-3S di slot orbit 118 derajat Bujur Timur dan Merah Putih di slot orbit 108 derajat Bujur Timur. Merah Putih 2, secara keseluruhan, merupakan peluncuran satelit ke-11 Telkom.

Direktur Telkom, Ririek Adriansyah, menyoroti pentingnya Merah Putih-2, menyatakan, “Dua satelit pertama kita sebelumnya bukanlah broadband; kapasitasnya masih relatif kecil. Sekarang, dengan Merah Putih-2, berbeda karena ini adalah satelit broadband pertama kami.”

Teknologi HTS menggunakan desain multi-spot beam, menutupi area kecil di Bumi namun dalam jumlah yang lebih besar, berbeda dengan teknologi sebelumnya yang menggunakan satu cakupan area di Bumi (beam coverage) yang berukuran besar.

Merah Putih 2 akan mengisi slot orbit 113 derajat Bujur Timur, ditempatkan di atas bagian tengah Indonesia. Satelit ini akan beroperasi pada frekuensi C-Band dan Ku-Band dengan kapasitas 32 Gbps, memberikan cakupan yang luas di seluruh Indonesia.

Selama konferensi pers virtual, CEO Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf, mengungkapkan bahwa pembuatan Merah Putih 2 memakan waktu dua tahun, dimulai pada akhir 2021. Thales Alenia Space, perusahaan manufaktur satelit berbasis di Prancis, dipilih untuk merakit satelit tersebut.

“Total investasi yang Telkom lakukan untuk satelit Merah Putih 2, dari awal hingga segmen darat, sekitar Rp 3,5 triliun,” ungkap Lukman.

Meskipun baru diluncurkan, sudah ada minat dari perusahaan yang ingin menggunakan layanan Merah Putih 2. Telkomsat bertujuan untuk menargetkan sektor grosir dan enterprise untuk layanannya.

“Sebagian besar kapasitas satelit akan digunakan untuk backhaul. Ini berarti pelanggan yang paling signifikan nantinya adalah pelanggan Telkomsat, yaitu operator VSAT. Sampai sekarang, sudah cukup banyak operator VSAT yang menyatakan minat menjadi pelanggan kami, dengan lima di antaranya sudah ada, dan mungkin sebentar lagi kami akan umumkan yang siap melakukan kontrak,” jelas Lukman.

Minat menggunakan kapasitas satelit Merah Putih 2 ini dianggap sebagai tanda keberhasilan rencana bisnis perusahaan. Lukman menyimpulkan, “Semoga hal ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.”