Empat Seniornya Mengaku Gunakan Tangan Kosong dalam Penganiayaan Santri

Empat Seniornya Mengaku Gunakan Tangan Kosong dalam Penganiayaan sSntri Banyuwangi

Suara Pecari, Kediri – Kasus kematian Bintang Balqis Maulana (14), seorang santri asal Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, menggemparkan masyarakat. Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, mengungkapkan bahwa empat tersangka penganiayaan santri yang terlibat, termasuk sepupu korban, mengakui menggunakan tangan kosong dalam tindakan penganiayaan yang menyebabkan Bintang tewas.

“Penganiayaan dilakukan menggunakan tangan kosong. Jadi, benda tumpul yang sesuai dengan keterangan dokter menerima, sehingga terjadinya luka di tubuh korban,” ungkap Bramantyo kepada wartawan, Kamis (29/2). Keempat tersangka diduga memiliki peran masing-masing dalam insiden tragis tersebut, yang terjadi di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Bramantyo menyampaikan bahwa penganiayaan tersebut berlangsung selama 3 hari, dengan sejumlah adegan yang terjadi pada tanggal 18, 21, dan 22-23 Februari. Meski belum merinci secara rinci lokasi penganiayaan, Kapolres Kediri Kota menegaskan bahwa keempat tersangka menyatakan memiliki pesan masing-masing dalam melakukan tindakan tersebut.

“Ada 3 adegan pada tanggal 18, 12 adegan pada tanggal 21, dan 40 adegan pada tanggal 22-23 malam,” jelasnya. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa sebagian besar luka korban berada di bagian tubuh atas. Korban dinyatakan meninggal pada Jumat (23/2) pagi.

Alasan penganiayaan tersebut, menurut Bramantyo, adalah karena rasa kesal yang dirasakan oleh para tersangka terhadap korban, baik karena faktor senioritas maupun hal-hal lain yang menyebabkan kesalahpahaman di dalam lingkup asrama pondok pesantren.

“Sementara ini sudah 9 saksi yang diperiksa,” tambahnya. Kasus ini terus diusut lebih lanjut untuk memastikan keadilan bagi korban dan menindaklanjuti keterlibatan keempat tersangka dalam tindakan tragis tersebut.