Polres Jombang Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Berlalu lintas kepada Pelajar
Suara Pecari, Jombang – Polres Jombang mengambil inisiatif dalam meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar dengan meluncurkan Operasi Keselamatan Semeru 2024. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara aparat kepolisian dan para guru di 16 sekolah, sebagai langkah preemtif dan preventif untuk menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman.
Kapolres Jombang, AKBP Eko Bagus Riyadi, menyampaikan bahwa tim Bhabinkamseltibcarlantas telah dibentuk dan ditempatkan di 16 sekolah sebagai bagian dari Operasi Keselamatan Semeru 2024. Masing-masing sekolah memiliki tiga anggota polisi yang berkolaborasi dengan para guru untuk memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada para pelajar.
Salah satu sekolah yang menjadi fokus kegiatan ini adalah SMAN 1 Jombang, di mana tiga anggota polisi lalu lintas memberikan sosialisasi tentang cara berkendara yang tertib, pentingnya menggunakan helm, dan larangan menggunakan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi.
“Kami melakukan penertiban, memberikan sosialisasi tentang ketertiban, serta mengecek kelengkapan kendaraan adik-adik di sekolah. Kami juga mengedukasi tentang antibullying,” ungkap AKP Nur Arifin, Kasat Lantas Polres Jombang.
Menanggapi tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar, Bhabinkamseltibcarlantas bertujuan untuk mengurangi insiden tersebut dengan memberikan pemahaman kepada siswa. Pesan utama kepada mereka adalah taat pada peraturan lalu lintas, menggunakan helm secara wajib, melengkapi surat-surat berkendara, dan menghindari penggunaan knalpot brong.
Sementara itu, Selain kegiatan edukasi, Satlantas Polres Jombang juga menjalankan Operasi Keselamatan Semeru 2024 dengan penegakan hukum terhadap pelanggaran. Prioritas penegakan hukum mencakup berboncengan lebih dari satu orang, kecepatan berlebihan, melawan arus, pengendara di bawah umur tanpa helm SNI, pengendara roda 4 tanpa sabuk pengaman, bermain handphone saat mengemudi, dan berkendara di bawah pengaruh alkohol.
“Dengan perbandingan 40 persen kegiatan preemtif, 40 persen preventif, dan 20 persen penegakan hukum, kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga ketertiban dan menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Jombang,” tambah AKP Nur Arifin.
Salah satu siswa, Agnesia (18), menyambut positif edukasi yang diterima, berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan tersebut saat berkendara. “Kendaraan tanpa spion akan saya lengkapi, dan plat nomor yang belum terpasang akan segera dipasang,” ujarnya (6/3). Upaya ini dapat menciptakan perubahan positif dalam perilaku berlalu lintas di kalangan pelajar.

