Bansos Beras 10 Kg Di Desa Brondot Turun Diwarnai Protes Salah Satu Warga
Suara Pecari, Jombang – Selasa tgl 18 Maret 2024 sebanyak 551 KK, warga desa brodot antusias ke kantor desa untuk antri bansos beras sebesar 10 kg perkepala keluarga. Warga sangat senang terima bansos beras tersebut, mereka rela berdesakan antri sambil menunggu panggilan antrian yang telah di atur bergilir sesuai nomer antrean.
Menurut salah satu warga yang diwawancarai awak media , “Bansos seperti ini sangat di harapkan oleh seluruh warga karena warga sini sekarang belum panen, dan hari ini merupakan momen yang tepat, mereka berharap jika dibelakang hari nanti mereka bisa mendapatkan kembali”, imbuhnya dengan senyum tipis berlalu.
Meski acara berjalan lancar, masih dijumpai warga yang kurang simpati karena merasa ayahnya tidak mendapatkan bansos tersebut, dengan muka masam, warga berinisial (NA) menghubungi kepala desa Brodot, Fatchan aschori via WhatsApp, Dia meminta kejelasan “kenapa ayahnya yang berstatus duda, tidak bekerja, selama puluhan tahun beliau belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah desa”, ujarnya.
Berdasar keterangan (NA) Fatchan Askhori menjawab santun dengan nada menghibur kedepannya akan di usahakan agar bisa lebih baik, karena masih banyak juga orang yang belum dapat, dan akan segera mungkin meng update data- terbarunya agar bisa tepat sasaran.
Menurut keterangan NA “Bahwa justru malah ada salah satu perangkat berinisial MT ketika di konfirmasi oleh NA bilang, jika ia ingin tahu yang mengakuratkan data NA, diminta bertanya langsung ke jakarta. Hal ini yang menyulut emosinya (NA)”, imbuhnya.
Setelah diberi penjelasan oleh Kepala desa, NA dapat menerima apa yang dijelaskan oleh kepala desa dan emosinya sudah mereda.
Di sela-sela antrian awak media meminta konfirmasi pada Heri Setiawan selaku kaur keuangan, Dan Beliau mengatakan bahwa “Bansos ini Bersumber dari Program Bantuan ketahanan Pangan Nasional Tahun 2024 dari Badan Pengan Nasional melalui Perum Bulog. Dengan Jumlah undangan 551 undangan, dan masing-masing akan menerima bantuan berupa Beras sejumlah 10 kg”, kata Heri.
Menyikapi hal ini Okto Harmoko, salah seorang tokoh masyarakat menyampaikan, “agar pemerintah desa dalam melakukan pendataan, yang berkaitan dengan hal yang bersentuhan dengan kebutuhan pokok warga, semisal bansos seperti ini, untuk lebih teliti, tidak tebang pilih, dan tidak asal-asalan mendata, karena jika salah input data, sangat rentan menimbulkan fitnah buat Pemerintah desa itu sendiri, mereka para warga bebas berasumsi, sesuai fakta yang mereka lihat dan rasakan tanpa melihat kronologis, dan hal ini yang jadi pemicu, atas ketidakpuasan warga yang merasa tidak memperoleh keadilan ditingkat bawah, dan saya berharap, bagi warga yang belum pernah mendapatkan bantuan, pemdes sesegera mungkin update data ke kementerian sosial agar direalisasikan secara cepat dan tepat,”. Demikian paparnya.

