Gempa Terbaru di Jawa Timur: Apakah Ini Pertanda akan Terjadi Gempa Megathrust?
Suara Pecari – Jawa Timur diguncang oleh empat gempa dalam rentang waktu kurang dari tiga jam pada hari ini, menciptakan kekhawatiran akan potensi kejadian gempa yang lebih besar di masa depan. Meskipun gempa-gempa tersebut memiliki magnitudo yang relatif rendah, namun intensitas kegempaan yang meningkat di wilayah ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah ini merupakan pertanda akan terjadinya gempa megathrust, sebuah fenomena yang telah diprediksi oleh para ahli.
Pada pukul 11:29:57 WIB, gempa dengan magnitudo 3.6 terjadi di lokasi 5.59 lintang selatan dan 112.46 bujur timur, sekitar 152 kilometer di timur laut Tuban, Jawa Timur. Selanjutnya, gempa dengan magnitudo 3.2 terjadi pada pukul 10:50:39 WIB, di lokasi 8.22 lintang selatan dan 114.41 bujur timur, sekitar 4 kilometer di timur laut Banyuwangi, Jawa Timur. Kemudian, pada pukul 12:33:23 WIB, gempa dengan magnitudo 3.3 terjadi di lokasi 5.79 lintang selatan dan 112.45 bujur timur, sekitar 131 kilometer di timur laut Tuban, Jawa Timur. Terakhir, pada pukul 13:12:04 WIB, gempa dengan magnitudo 3.5 mengguncang daerah dengan lokasi 5.54 lintang selatan dan 112.50 bujur timur, sekitar 159 kilometer di timur laut Tuban, Jawa Timur.
Meskipun magnitudonya tidak signifikan, rangkaian gempa-gempa ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi gempa megathrust, sebuah jenis gempa bumi yang sangat besar dan menghancurkan yang terjadi di zona subduksi antara dua lempeng tektonik. Jawa Timur terletak di wilayah yang rentan terhadap gempa megathrust, mengingat bahwa terletak di antara lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia yang saling berinteraksi.
BMKG telah memperingatkan tentang potensi terjadinya gempa megathrust di wilayah ini, mengingat aktivitas subduksi lempeng tektonik yang terjadi di sepanjang Cincin Api Pasifik. Gempa megathrust dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat besar dan berpotensi menimbulkan tsunami.
“Zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia karena posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust selatan Jawa yang memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan dikutip dari situs resmi BMKG, Selasa (7/4/2024).
“Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia selatan Kebumen,” jelasnya.
Namun demikian, BMKG memperingatkan bahwa tidak mungkin memprediksi dengan pasti kapan dan di mana gempa megathrust akan terjadi. Meskipun intensitas kegempaan meningkat, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan pemantauan yang cermat untuk mengetahui apakah rangkaian gempa-gempa ini merupakan tanda-tanda awal akan terjadinya gempa megathrust yang telah diprediksi.
Warga Jawa Timur dan wilayah sekitarnya diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi gempa bumi yang lebih besar di masa depan. Pencegahan dini, persiapan yang baik, serta pengetahuan tentang tindakan yang tepat saat terjadi gempa sangatlah penting untuk meminimalkan risiko dan kerusakan yang mungkin terjadi.

