Infeksi Hepatitis B dan C Terus Meningkat, WHO Beri Peringatan
Suara Pecari – Menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis, infeksi hepatitis B dan C terus menjadi beban kesehatan global yang signifikan. Data menunjukkan bahwa setiap hari, 3.500 orang meninggal akibat penyakit ini, sementara 6.000 orang baru terinfeksi, menandakan kebutuhan mendesak untuk tindakan pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.
“Diperkirakan ada 254 juta orang yang hidup dengan hepatitis B dan 50 juta dengan hepatitis C di seluruh dunia, sementara 6.000 orang baru terinfeksi,” dikutip dari WHO pada Selasa, 10 April 2024. Ini merupakan angka yang mengkhawatirkan dan memerlukan tanggapan yang komprehensif dari komunitas kesehatan global.
Menariknya, meskipun jumlah infeksi baru menurun dari 2,5 juta pada 2019 menjadi 2,2 juta pada 2022, jumlah kematian akibat hepatitis telah meningkat menjadi 1,3 juta pada tahun yang sama, dibandingkan dengan 1,1 juta kematian pada 2019. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam pencegahan infeksi baru, masih ada tantangan serius dalam mengelola kasus yang ada.
Wilayah Pasifik Barat, Afrika, dan Asia Tenggara adalah daerah dengan jumlah pengidap hepatitis B dan C terbesar. Pasifik Barat mencatat 103,9 juta orang, diikuti oleh Afrika dengan 72,5 juta orang, dan Asia Tenggara dengan 70,5 juta orang. Ini menekankan perlunya upaya intensif di wilayah-wilayah ini untuk mengatasi beban penyakit yang tinggi.
Lebih lanjut, laporan itu juga mengungkapkan bahwa sepuluh negara, termasuk Bangladesh, China, India, dan Indonesia, menyumbang hampir dua pertiga jumlah kasus hepatitis B dan C di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengendalikan dan mencegah penyakit ini harus difokuskan pada wilayah-wilayah yang paling terdampak.
WHO menyoroti beberapa rintangan dalam upaya membasmi hepatitis B dan C, termasuk jumlah orang yang belum terdiagnosis, rendahnya tingkat pengobatan yang diterima, kesulitan akses, dan keterbatasan dana. Meskipun obat-obatan telah tersedia dengan harga yang terjangkau, masih ada bayi yang tidak menerima vaksin hepatitis, yang menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan yang tepat.
Krisis hepatitis B dan C adalah masalah kesehatan global yang memerlukan perhatian serius dan tindakan bersama dari semua pihak terkait. Dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat, masyarakat internasional dapat mengurangi beban penyakit ini dan menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.
