Banyuwangi Menjadi Percontohan Penekanan Angka Anak Tidak Sekolah di Jawa Timur
Suara Pecari – Melalui program inovatif seperti Zero Drop Out, Aksara, Rindu Bulan dan Garda Ampuh, Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur telah menorehkan prestasi cemerlang dalam menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS), menjadi lima terendah di Jawa Timur. Senin 6 Mei 2024
Berdasarkan data resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), persentase ATS di Banyuwangi hanya sebesar 2,08 persen pada tahun 2023, yang menjadikannya salah satu yang terendah di Jawa Timur.
Menurut Suratno, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, keberhasilan ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan program yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak tahun 2023.
Salah satu kebijakan utama yang diterapkan adalah program zero drop out pada jenjang SD dan SMP, dengan hasil hanya satu siswa yang drop out karena alasan pemindahan domisili tanpa pemberitahuan.
“Program-program inovatif lainnya seperti Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun (Rindu Bulan), dan Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) juga telah memberikan kontribusi besar dalam menekan angka ATS di Banyuwangi” ujar Suratno.
Meski demikian, Suratno juga mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam mendorong siswa untuk melanjutkan pendidikan dari jenjang SMP ke SMA.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Jawa Timur, untuk memberikan intervensi yang tepat bagi siswa yang berisiko putus sekolah.

