Dukungan 16 Parpol Menunjukkan Kuatnya Petahana Ipuk-Mujiono dalam Pilkada Banyuwangi 2024
Banyuwangi – Pagi itu, Rabu, 28 Agustus 2024, udara segar Banyuwangi menyambut rombongan yang memasuki halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Mereka adalah pendukung petahana, yang mengawal pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan Ir. H. Mujiono, yang datang untuk mendaftarkan diri dalam kontestasi Pilkada 2024.
Senyum optimis dan semangat terlihat di wajah keduanya, didampingi oleh para pimpinan partai pengusung yang tak kalah antusias. Pasangan ini adalah yang pertama mendaftar melalui jalur partai politik pada hari kedua pembukaan pendaftaran. Diusung oleh 16 partai politik, langkah ini bukan hanya sekadar formalitas administratif. Di balik pendaftaran ini, tersirat sebuah dinamika politik yang cukup menarik untuk diulik lebih dalam.
Dukungan 16 partai politik yang mengusung Ipuk-Mujiono bukanlah perkara sepele. Ini menunjukkan adanya konsensus luas di antara berbagai elemen politik Banyuwangi untuk mengusung pasangan ini sebagai representasi perubahan yang diinginkan. Ruliyono, perwakilan dari koalisi pengusul, menyampaikan optimisme mereka terhadap pasangan ini.
“Alhamdulillah, kami mendapat dukungan luar biasa. Ini bukan sekadar dukungan simbolis, tetapi bentuk keyakinan bahwa Ipuk-Mujiono bisa membawa Banyuwangi ke arah yang lebih baik,” katanya dalam konferensi pers setelah pendaftaran
Langkah menjadi pasangan pertama yang mendaftar juga memberikan sinyal kuat bagi lawan-lawan politik mereka. Ini menunjukkan kesiapan yang matang serta komitmen untuk mengikuti proses politik dengan baik. Menjadi yang pertama juga memberikan keunggulan psikologis di mata publik, bahwa mereka adalah pasangan yang serius dan terorganisir.
Ketua KPU Banyuwangi, Dian Purnawan, menegaskan pentingnya proses ini. “Kehadiran pasangan Ipuk-Mujiono sebagai yang pertama mendaftar menunjukkan keseriusan mereka. Ini juga menjadi tantangan bagi pasangan lain untuk segera melengkapi berkas pendaftaran mereka sebelum batas waktu,” ujarnya.
Ruliyono juga menekankan bahwa dalam setiap langkah politik yang mereka ambil, etika dan moral tetap menjadi panduan utama. Ia menekankan pentingnya menjaga harmoni di tengah kontestasi politik yang panas. “Kami tidak akan menjelek-jelekkan calon lain. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga keamanan dan kerukunan di Banyuwangi,” tegasnya.
Pernyataan ini tentu saja menjadi angin segar di tengah atmosfer politik yang sering kali diwarnai oleh kampanye hitam dan adu domba. Masyarakat Banyuwangi, yang dikenal dengan budaya “gotong royong” dan keharmonisan, tentu berharap bahwa komitmen ini benar-benar akan dijalankan.
Slogan “Maju Bersama Untuk Semua” yang diusung oleh Ipuk-Mujiono bukanlah sekadar retorika. Ini adalah sebuah visi untuk membawa Banyuwangi ke arah yang lebih inklusif, di mana semua elemen masyarakat dapat merasakan hasil pembangunan.
Dalam sambutannya, Ipuk Fiestiandani dengan penuh keyakinan menyatakan, “Kami ingin memastikan bahwa Banyuwangi akan menjadi rumah yang nyaman dan maju bagi semua warganya, tanpa terkecuali.” Katanya
Pasangan ini juga menargetkan perolehan suara minimal 70%, sebuah angka yang cukup ambisius namun mencerminkan kepercayaan diri yang tinggi. “Kami yakin, dengan dukungan dari semua pihak, target ini bukanlah sesuatu yang mustahil,” tambah Ruliyono
Meski optimisme melingkupi proses pendaftaran ini, bukan berarti tidak ada tantangan yang harus dihadapi. Bawaslu Banyuwangi telah memberikan perhatian khusus pada proses verifikasi administrasi dan potensi kerawanan selama masa kampanye.
Ketua Bawaslu Banyuwangi, Adrianus Yansen Pale, S.E., mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan. “Kami akan memastikan semua syarat terpenuhi, dan tidak ada celah untuk penyimpangan,” tegasnya.
Pendaftaran Ipuk-Mujiono sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi bukan hanya sebuah ritual demokrasi. Ini adalah pertaruhan besar bagi masa depan Banyuwangi.
Dukungan yang kuat, strategi politik yang matang, dan komitmen terhadap etika politik menjadi modal penting bagi pasangan ini

