Berita

Nelayan Banyuwangi Selamat dari Musibah Laka Laut di Perairan Selat Bali

Nelayan Banyuwangi Selamat dari Musibah Laka Laut di Perairan Selat Bali

Banyuwangi – Seorang nelayan asal Banyuwangi mengalami musibah laka laut di Perairan Selat Bali pada Kamis (29/8) siang. Korban, Saptono (60), asal Kecamatan Kalipuro, Desa Tanjung, mengalami perahu terbalik saat mencari ikan di tengah laut.

Menurut laporan yang diterima Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP. I Nyoman Ardita, kejadian ini dilaporkan oleh masyarakat pesisir. Kasat Polairud segera memerintahkan anggotanya, yang kebetulan sedang melakukan patroli di perairan tersebut dalam rangka Latgab Penyelemat Laka Laut bersama Basarnas.

Setelah mendapatkan informasi, Komandan Kapal Patroli KP 1033 Bripka I Nyoman Suma dan Kasubnit Lidik Aiptu Erman Wahyudi segera menuju lokasi kejadian. Sesampainya di tempat, tim Polairud bersama rekan korban, yang juga seorang nelayan, melakukan evakuasi terhadap Saptono dan menarik perahu yang terbalik ke pinggir pantai.

Dalam keterangan yang disampaikan, Aiptu Erman Wahyudi menjelaskan bahwa, “Peristiwa tersebut terjadi saat Saptono sedang melaut dengan perahu di Perairan Selat Bali. Cuaca pada saat itu cerah, namun tiba-tiba perahu korban dihantam ombak besar dari belakang, menyebabkan korban terjatuh ke laut dan perahu terbalik,” jelasnya.

Nolan, seorang saksi yang berada tidak jauh dari lokasi, segera melakukan pertolongan dengan membantu Saptono naik ke perahu yang dikemudikannya. Masyarakat yang berada di pinggir pantai melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Satpolairud Polresta Banyuwangi yang sedang berjaga.

Saat ini, korban telah dievakuasi ke pinggir pantai dan tidak mengalami luka fisik, meskipun mengalami syok akibat musibah tersebut.

Kasubnit Binmasair Aiptu I Gede Eka D menghimbau kepada masyarakat pesisir dan nelayan untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa datang secara tiba-tiba. Nelayan diimbau untuk selalu menggunakan lifejacket dan memantau perkembangan cuaca terkini melalui website BMKG guna menghindari kejadian serupa di masa depan.

Exit mobile version