Workshop Puskesmas Banyuwangi Fokus Tekan Angka Penyakit Tidak Menular
Banyuwangi — Seluruh Puskesmas di Banyuwangi, Jawa Timur, terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat dengan menekan angka Penyakit Tidak Menular (PTM). Kasus PTM, yang mencakup penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan diabetes, masih menjadi masalah prioritas baik secara internasional maupun nasional.
Menurut data, prevalensi PTM di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 73 persen, dengan proporsi penyakit seperti kardiovaskular 35 persen, kanker 12 persen, PPOK 6 persen, dan diabetes 6 persen. PTM juga menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan risiko kematian dini lebih dari 20 persen. Masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit-penyakit ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi menggelar kegiatan bertajuk “Workshop Akselerasi Cakupan Standar Pelayanan Minimal Program P2PTM Puskesmas Se-Banyuwangi” di Aula Minak Jinggo, Kantor Sekda, pada Rabu, 12 September 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banyuwangi, dr. Andriyani Hamzah, MMRS, menegaskan pentingnya intensifikasi pencegahan dan pengendalian PTM. “Edukasi tentang PTM sangat penting agar masyarakat sadar dan lebih waspada sejak dini untuk merubah perilaku dan pola hidup menjadi lebih sehat,” kata dr. Andriyani.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat peran Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), serta memperkuat jejaring dan kemitraan melalui pemberdayaan masyarakat.
“Puskesmas harus selalu siap dalam menekan PTM, yang merupakan masalah kesehatan serius,” ujar dr. Andriyani.
Kegiatan ini juga sejalan dengan kebijakan Bupati Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam upaya menurunkan angka stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal, yang merupakan bagian dari PTM. Dengan harapan dapat meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan usia harapan hidup di Banyuwangi.
“Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat di Bumi Blambangan,” tutup dr. Andriyani.

