Serap Aspirasi Lintas Agama, Gus Makki Temui 47 Pendeta Kristen

Serap Aspirasi Lintas Agama, Gus Makki Temui 47 Pendeta Kristen

Banyuwangi – KH Ali Makki Zaini, yang lebih dikenal dengan Gus Makki, terus melanjutkan aktivitas sosialisasinya menjelang Penetapan Calon Bupati dalam Pilkada Banyuwangi 2024. Meski lawan politiknya sibuk dengan konsolidasi koalisi melalui deklarasi bergilir, Gus Makki memilih untuk melakukan kunjungan langsung ke berbagai desa dan bertemu dengan masyarakat serta tokoh-tokoh lokal.

Pada Minggu, 15 September 2024, Gus Makki melakukan kunjungan ke Desa Sumber Dadi, Kandangan, di mana ia bertemu dengan 47 pendeta Kristen Protestan. Dalam pertemuan tersebut, Gus Makki berfokus pada penyerapan aspirasi dari masyarakat Kristiani yang hadir.

Dalam sambutannya, Gus Makki menegaskan penolakannya terhadap istilah “minoritas” yang sering digunakan untuk mendeskripsikan komunitas Kristiani. Ia berpendapat bahwa istilah tersebut justru menciptakan kesan lemah dan tidak memiliki posisi tawar yang setara. “Saya tegas menolak istilah minoritas dan mayoritas, justru itu yang menjadi sekat,” ujarnya.

Gus Makki juga mengumumkan komitmennya untuk memenuhi pembiayaan rekening listrik seluruh tempat ibadah di Banyuwangi. Ia menjelaskan bahwa telah dihitung jumlah rekening listrik untuk gereja Protestan, gereja Katolik, masjid, mushola, serta rumah ibadah lainnya. Menurut Gus Makki, pemerintah daerah nantinya akan menanggung biaya listrik untuk semua tempat ibadah tersebut jika ia terpilih.

“Kita sudah hitung ya yang gereja Protestan itu sekitar 200-an lebih sedikit, Gereja Katolik itu lebih sedikit lagi untuk masjid dan mushola itu sekitar 3.000-an rekening listriknya. Kami akan menanggung biaya listrik seluruh tempat ibadah dari agama apapun,” tegas Gus Makki.

Janji ini merupakan bagian dari komitmen Gus Makki untuk memastikan kesetaraan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Banyuwangi tanpa memandang latar belakang agama. Ia berharap langkah ini dapat mendukung keberagaman dan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama di daerah tersebut.