Berita

Peringati Hari Ozon Sedunia, Perhutani Tanam Ratusan Bibit Mangrove

Peringati Hari Ozon Sedunia, Perhutani Tanam Ratusan Bibit Mangrove

Banyuwangi — Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, serta Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM, menyelenggarakan penanaman ratusan bibit mangrove. Kegiatan ini berlangsung di Petak 70f, RPH Pulomerah, BKPH Sukamade, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (14/9).

Kepala Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, melalui Asper BKPH Sukamade, Mukhlisin, mengungkapkan apresiasi kepada DLH Banyuwangi dan PSLH UGM sebagai inisiator kegiatan ini. “Kami berterima kasih karena area pantai Pancer, kawasan hutan Perhutani Banyuwangi Selatan, dipilih untuk penanaman mangrove. Ini merupakan bentuk kepedulian semua pihak terhadap kelestarian alam, khususnya hutan mangrove yang berperan penting dalam mencegah erosi, abrasi, dan intrusi air laut,” ujar Mukhlisin.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 40 orang dan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada akademisi, masyarakat, dan generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan. Mukhlisin menambahkan, “Momen Bakti Sosial ini juga sebagai upaya untuk menanamkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan. Mari kita hijaukan negeri untuk hutan yang lestari.”

Kepala Bidang Pengawasan Dampak Lingkungan (Wasdal) DLH Banyuwangi, Rudianto, menjelaskan bahwa penanaman mangrove merupakan langkah preventif untuk mencegah abrasi pantai dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove. “Kami berharap kegiatan ini juga dapat mendukung area wisata Pulau merah agar tetap lestari dan menarik bagi wisatawan,” ungkap Rudianto.

Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Prof. Jati, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. “Penanaman mangrove sangat penting untuk menjaga lapisan ozon dan melestarikan lingkungan. Kami berharap semua bibit mangrove ini tumbuh dengan baik, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan berkontribusi sebagai paru-paru dunia,” harap Prof. Jati.

Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mengedukasi masyarakat mengenai peran vital hutan mangrove sebagai pelindung bumi.

Exit mobile version