Stafsus Presiden Apresiasi Banyuwangi Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem
Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan, mencatatkan angka 0,29 persen di tahun 2024. Capaian ini jauh lebih rendah dibandingkan angka nasional dan provinsi.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta, mengungkapkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi mengalami penurunan dari 0,43 persen pada tahun 2023 dan 0,99 persen pada tahun 2022. “Ini menunjukkan adanya kolaborasi, sinergi, dan konvergensi program yang baik antara pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder,” ujarnya dalam Diskusi Media Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang diselenggarakan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Arif menambahkan bahwa pihaknya meninjau beberapa program pemberdayaan ekonomi kerakyatan bagi pelaku UMKM yang menjadi mitra PNM di Banyuwangi. Dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem, terlihat jelas kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMN.
Salah satu inisiatif penting adalah program Rantang Kasih, yang memberikan perlindungan sosial kepada warga lanjut usia melalui penyediaan makanan siap saji bergizi setiap hari. PNM berperan aktif dalam memperkuat program ini dengan berbagai upaya pemberdayaan.
“Dari pemerintah daerah, fokus utamanya pada perlindungan sosial untuk mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin. Sementara dari BUMN, selain program CSR dan bantuan sosial, juga terdapat upaya pemberdayaan untuk peningkatan pendapatan,” jelas Arif, (27/9)
Kolaborasi ini semakin komprehensif dengan keterlibatan lembaga-lembaga filantropi. Dalam program Rantang Kasih, selain dukungan dari APBD Banyuwangi dan Alokasi Dana Desa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga turut memberikan bantuan.
Melalui kerja sama seluruh pihak, Arif berharap angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi dapat terus ditekan hingga mencapai angka nol. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program-program yang telah berjalan.

