PKL Kuasai Trotoar Berastagi, Warga Keluhkan Ketidaknyamanan
Berastagi, Suarapecari.com – Aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Berastagi semakin mengkhawatirkan. Setiap Minggu atau hari besar, para PKL bebas menggelar dagangan mereka di atas trotoar. Area trotoar dari depan Toko SEMI hingga kedai kopi SINAR GINTING, kawasan Jalan Veteran, serta terminal Berastagi dipenuhi pedagang. Pada Minggu (01/12/2024) pukul 07.30 WIB, para pedagang mulai berbenah dan menata dagangan mereka.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Jalan Perniagaan, Jalan Pusat Pasar, Jalan Pembangunan, dan kawasan stasiun bus yang menghubungkan Berastagi dengan Medan serta Kabanjahe.
SM Purba (54), warga Lingkungan Mulgap II Berastagi, menyampaikan keluhannya. Menurutnya, para PKL tidak hanya menggunakan trotoar, tetapi juga badan jalan. Hal ini membuat pejalan kaki merasa tidak nyaman dan mempersulit pengendara yang melintas.
“Para pengendara sepeda motor sering kesal saat melewati Jalan Perniagaan, Jalan Pembangunan, atau Jalan Veteran. Badan jalan dipenuhi pedagang, sehingga lalu lintas menjadi semrawut,” ujar Purba kepada awak media, Minggu siang.
Salah seorang PKL berinisial TS (54), warga Kabanjahe, mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan tempat berjualan, ia harus membayar kepada oknum preman setempat.
“Semua pedagang di sini diwajibkan memberikan uang keamanan kepada PS (Pemuda Setempat). Jika tidak, kami tidak diizinkan berjualan,” ujar TS.
Menurut TS, belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang terkait masalah penertiban PKL dan kutipan liar ini.
SM Purba menambahkan, keberadaan PKL di trotoar Berastagi sudah berlangsung lebih dari lima tahun. Para pedagang diwajibkan membayar sejumlah pungutan, termasuk uang lapak, uang keamanan, uang parkir, hingga biaya kebersihan.
Warga Berastagi berharap pemerintah setempat dapat segera mengambil langkah tegas untuk menertibkan PKL yang berjualan di sembarang tempat dan menghentikan praktik pungutan liar.

