RW 11 Kelurahan Jogotrunan Wakili Lomba Kampung Resik Tingkat Kabupaten Lumajang 2024

RW 11 Kelurahan Jogotrunan Wakili Lomba Kampung Resik

Lumajang – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Lumajang ke-769, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyelenggarakan Lomba Kampung Resik Tingkat Kabupaten tahun 2024. Lomba ini mengusung tema “Masyarakat Sadar Lingkungan dan Bijak Mengelola Sampah Tuntas di Sumber mendukung Gerakan Masyarakat Mandiri Sampah (Mamarisa)”. Tema ini mengajak masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah dan konservasi sumber daya air.

RW 11 Kelurahan Jogotrunan ditunjuk untuk mewakili wilayahnya dalam ajang bergengsi ini, dengan titik penilaian di RT 002, meliputi Jl. Imam Suja’i Gg. Prabu hingga Jl. AP I Jama’ari Gg. Mushollah Al Hidayah. Pada Selasa (3/12/2024), pukul 11.00 WIB, Tim Penilai yang dipimpin Endang Purwati, Taufik Hidayat, dan Dedy melakukan kunjungan langsung ke lokasi tersebut.

Kedatangan tim disambut hangat oleh Lurah Jogotrunan, Shofyan Hadi; Staf Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Joko Prayitno; Ketua RW 11, M. Eko Santoso; serta para pengurus lingkungan, Babinsa Serka Darsono Laode, dan Serda Eko Sumarno. Tidak ketinggalan, Kelompok PKK RW/RT dan Pengurus Posyandu GMS Sekar Tanjung juga turut menyambut kehadiran tim penilai.

Setelah meninjau kondisi lapangan, tim penilai berdiskusi bersama warga dalam forum sambung roso untuk mendengarkan aspirasi, memberikan masukan, serta memotivasi masyarakat agar terus bersemangat menjaga lingkungan.

RW 11 Kelurahan Jogotrunan telah melakukan berbagai upaya, seperti pemanenan air hujan, pemanfaatan limbah bekas, penggunaan komposter, dan pengelolaan lahan Gerakan Pawon Urip. Meski demikian, beberapa catatan perbaikan tetap disampaikan oleh tim sebagai langkah menuju kondisi yang lebih baik.

Lomba Kampung Resik ini diikuti oleh 21 desa perwakilan kecamatan dan 7 kelurahan di Kabupaten Lumajang. Melalui kegiatan ini, DLH Kabupaten Lumajang berharap kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah dan menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya tumbuh selama lomba berlangsung, tetapi juga menjadi budaya sehari-hari di masyarakat.

(Arifin)