Polisi Libatkan Tim Gabungan Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Siswi MI di Kalibaru

Tim Gabungan Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Siswi MI di Kalibaru

BANYUWANGI – Upaya pengungkapan kasus dugaan rudapaksa berujung maut yang menimpa seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, terus dilakukan oleh jajaran Polresta Banyuwangi. Pada Senin (30/12/2024), tim gabungan dari Polresta Banyuwangi dan Polda Jatim menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian untuk memperkuat bukti-bukti yang telah dikumpulkan.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin gegabah dalam mengungkap kasus ini. “Kita tidak mau gegabah, pendalaman ini kami lakukan untuk memperkuat bukti-bukti yang sudah ada,” ujar Kapolresta.

Menurut Kapolresta, dalam pendalaman kasus ini, segala sumber daya yang dimiliki oleh kepolisian dikerahkan, termasuk kehadiran Dirkrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, dan AKBP Jumhur. “Yang jelas, kasus ini masih terus kita selidiki,” tambahnya.

Dalam rekonstruksi tersebut, polisi juga mendatangkan pihak sekolah dan keluarga korban untuk memperagakan saat menemukan jenazah siswi MI tersebut. Selain itu, polisi juga mendatangkan ahli yang mengoperasikan alat metal detector untuk mencari barang bukti (BB) baru yang mungkin terkait dengan kasus ini.

Tim gabungan dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polresta Banyuwangi, Polrestabes Surabaya, dan Polda Jatim turut turun tangan melakukan pengukuran jarak, mulai dari tempat parkir sepeda korban di sekolah, hingga tempat kejadian perkara (TKP) dan rumah korban.

Hasil pendalaman tersebut kemudian dibahas dalam Analisa dan Evaluasi (Anev) di Hotel Kalibaru Cottage. Kapolresta menegaskan bahwa kegiatan ini masih dalam tahap pendalaman, dan belum masuk tahap pra rekonstruksi maupun rekonstruksi. “Meskipun nanti ada penetapan tersangka, pasti akan kita pra rekonstruksi dulu,” tandasnya.

Pihak keluarga korban, yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Charisma Adi Laga, memberikan respon positif atas upaya yang dilakukan oleh kepolisian. “Kami melihatnya positif, beberapa hari lalu sudah ada gelar (perkara) di Polda Jatim. Ini mungkin untuk memantapkan saja,” kata Charisma.

Charisma juga menyampaikan pesan dari orang tua korban agar kepolisian tidak salah tangkap dalam pengungkapan kasus ini. Pihak keluarga berharap kepolisian dapat segera mengungkap pelaku yang sebenarnya. “Sudah saya sampaikan, harapan kami tidak sampai ada salah tangkap. Tapi kami lihat penyidik bekerja dengan sangat serius,” pungkas Charisma.