Bentrokan Berdarah di Medan Polonia, Diduga Akibat Penyerobotan Lahan
Medan, Sumatera Utara – Bentrokan keras terjadi di Jl. Adi Sucipto, Gang Pipa 1, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, pada Rabu, 8 Oktober 2025, yang diduga dipicu oleh upaya penyerobotan lahan seluas 600 meter persegi. Lahan tersebut merupakan milik sah Ricau Matondang dan Timo Purba, berdasarkan akta notaris yang telah disahkan bersama ahli waris, Citra Arisandi, dari almarhumah Hj. Samsiah.
Menurut informasi di lapangan, bentrokan bermula sehari sebelumnya, Selasa, 7 Oktober 2025, ketika tiga orang yang diduga suruhan pihak bernama Acai dan Ahok, yakni Rakesh, Bowo, dan I Made Dodi, memprovokasi warga untuk melakukan pemagaran beton secara ilegal di atas lahan tersebut.
Situasi memanas saat kelompok tersebut membawa serta massa dari luar kampung dan mencoba melakukan penyerangan kepada ahli waris dan pemilik tanah yang sah. Dalam rekaman wartawan, Rakesh terlihat membawa senjata tajam, sementara I Made Dodi tampak memegang senjata rakitan.
Akibat serangan tersebut, beberapa ahli waris mengalami luka cukup serius di bagian tangan akibat lemparan batu dari massa yang diduga sebagai preman bayaran. Kuasa hukum pihak ahli waris menegaskan bahwa lahan tersebut memiliki dokumen kepemilikan yang sah secara hukum.
AKP Veron Tambunan dari Polsek Medan Baru bersama Unit Sabhara segera turun ke lokasi untuk membubarkan massa dan mengamankan situasi. Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus tersebut.
Pelaku diduga melanggar sejumlah pasal, antara lain:
- Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan,
- Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,
- Pasal 160 KUHP tentang penghasutan,
- Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam dan senjata api rakitan tanpa izin.
Pihak kuasa hukum ahli waris telah melaporkan Rakesh, Bowo, dan I Made Dodi ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan STTPL / B/3463/X/2025/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.
Kapolrestabes Medan, Jean Calvin Simanjuntak, diminta segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku utama guna mencegah bentrokan serupa di kemudian hari.


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.