Banyuwangi Batik Festival 2025 Angkat Motif Wader Kesit, Simbol Kelincahan dan Adaptasi
Banyuwangi – Gelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2025 kembali digelar meriah dengan menampilkan kekayaan batik khas Banyuwangi. Tahun ini, BBF mengangkat motif Wader Kesit, yang terinspirasi dari ikan air tawar endemik di sungai-sungai Banyuwangi.
Motif ini dipilih karena memiliki filosofi mendalam. “Wader Kesit ini menggambarkan karakter masyarakat Banyuwangi yang gesit, lincah, serta mampu beradaptasi di manapun berada, seperti halnya ikan wader,” ujar Fitria, Ketua Asosiasi Batik Sekar Jagad Banyuwangi, saat ditemui dalam rangkaian acara BBF, Jumat (17/10/2025).
Sejak pertama kali digelar pada 2013, BBF konsisten mengangkat kembali motif-motif batik kuno Banyuwangi seperti Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Blarak Sempal, Sekar Jagad Blambangan, hingga Cacing Sembrug. Tujuannya adalah melestarikan sekaligus mempromosikan batik lokal ke panggung yang lebih luas.
“Kegiatan ini bagian dari upaya pemberdayaan kepada para pelaku industri batik. Kita tantang mereka untuk menciptakan desain busana batik dan mengkreasikannya. Banyuwangi sejatinya kaya dengan motif batik kuno. BBF adalah cara untuk melestarikan batik kami,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Salah satu acara yang menarik perhatian adalah Fashion Lorong Bambu, yang menampilkan peragaan busana oleh para model lokal, termasuk anak-anak. Aksi mereka memikat hati para pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara.
“Bagus. Saya suka. Anak-anak kecil tampil luwes memakai batik. Tidak berlebihan, semuanya tampil natural,” ujar Mathieu, turis asal Prancis yang hadir menyaksikan pertunjukan.
Selain peragaan busana, BBF juga menyelenggarakan lomba mewarnai dan mencanting untuk anak-anak, sebagai upaya edukasi dan regenerasi kecintaan terhadap batik.
BBF 2025 akan ditutup dengan fashion show utama yang menampilkan puluhan karya desainer batik Banyuwangi pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.