Dinas Perikanan Banyuwangi Ajak Warga Mondoluko Tingkatkan Konsumsi Ikan
BANYUWANGI. Upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan kembali dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi gizi di Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, pada Minggu (30/11/2025).
Kegiatan Safari Gemarikan ini difasilitasi anggota DPR RI Komisi IV, Sonny T. Danaparamita, dan menghadirkan Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi sebagai narasumber.
Acara tersebut diikuti puluhan warga dari berbagai dusun sekitar Mondoluko hingga Desa Kampunganyar. Antusiasme peserta cukup tinggi karena banyak dari mereka yang ingin mengetahui cara memilih ikan yang aman hingga manfaatnya untuk kesehatan.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, menyampaikan materi mengenai manfaat ikan serta cara memilih ikan segar yang aman untuk dikonsumsi. Ia menegaskan bahwa anggapan ikan tidak sehat atau memiliki rasa yang kurang disukai sering kali berawal dari proses penanganan yang kurang tepat.
Menurutnya, masalah justru kerap muncul saat ada oknum penjual yang menggunakan bahan pengawet berbahaya sehingga kualitas ikan menurun. “Yang perlu diwaspadai bukan daging ikannya, tetapi perlakuan dari penjual yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya dalam kegiatan tersebut.
Ia menjelaskan ciri-ciri ikan segar, seperti tekstur daging yang elastis, mata jernih, serta perut yang tidak pecah. Kondisi perut yang pecah dapat mengindikasikan bakteri mulai berkembang dan kualitas ikan menurun.
Suryono juga menyoroti tingkat konsumsi ikan nasional yang berada di angka sekitar 69,75 kilogram per kapita per tahun. Angka tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia masih membutuhkan edukasi berkelanjutan mengenai manfaat protein hewani dari ikan.
Ia menekankan, konsumsi ikan yang rutin dapat memberikan manfaat signifikan, terutama untuk kelompok tertentu seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak usia sekolah. Kandungan protein, omega-3, serta vitamin dan mineral pada ikan menjadi komponen penting untuk mendukung kecerdasan generasi mendatang menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dalam sesi diskusi, warga juga diajak memahami bahwa rasa ikan yang dianggap “amis” dapat diatasi dengan teknik pengolahan yang tepat. Suryono mencontohkan berbagai produk olahan seperti nugget ikan, sosis ikan, atau bakso ikan, yang bisa menjadi alternatif agar anak-anak lebih menyukai ikan.
Ia bahkan mendorong warga, termasuk pelaku UMKM kecil, untuk mengembangkan olahan ikan yang memiliki nilai ekonomi. Dua warga perempuan yang mengikuti pembinaan olahan ikan pun diperkenalkan sebagai contoh kelompok yang telah aktif mengolah hasil perikanan.
Meski Mondoluko berada di wilayah pegunungan, Suryono menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tidak mengonsumsi ikan. Ia mencontohkan banyaknya sungai di kawasan tersebut yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Selain itu, distribusi produk perikanan dari Banyuwangi telah menyebar hingga ke daerah besar seperti Bandung.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat ikan serta tingginya potensi ekonomi lokal, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran konsumsi ikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat keluarga.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.












