Lab Lingkungan DLH Banyuwangi Catat Kemajuan Besar, Siapkan Transformasi Tahun 2026
BANYUWANGI. Peran laboratorium daerah dalam menjaga kualitas lingkungan semakin penting di tengah meningkatnya kebutuhan pengujian air, udara, hingga tanah. Di Banyuwangi, UPTD Laboratorium Lingkungan DLH menjadi garda terdepan layanan pengujian berbasis standar nasional. Senin (1/12/2025).
Sebagai satu-satunya laboratorium milik Pemkab Banyuwangi yang beroperasi di wilayah Sekar Kijang, layanan ini menangani beragam kebutuhan masyarakat dan industri. Mulai pengujian air limbah, air permukaan, air tanah, air minum, sampai udara ambien dan emisi. Seluruh layanan dilakukan dengan standar mutu yang ketat.
Laboratorium ini telah mengantongi akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor LP-976-IDN serta teregistrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Posisi tersebut menjadikannya satu-satunya laboratorium terakreditasi di eks Karesidenan Besuki dan Bali, dengan total 193 parameter uji tersertifikasi.
Selain layanan teknis, laboratorium ini aktif melakukan pendekatan edukatif melalui sejumlah inovasi, seperti SIMPLING (Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Laboratorium Lingkungan), LabLing Goes to School, Contestwangi, Koplingwangi, dan Lambang Surgawi yang memberikan layanan pemeriksaan air sumur warga. Ada pula SIPEKA, SIPENMARU, dan LENTERA sebagai program pemantauan serta literasi lingkungan
Sepanjang 2025, UPTD Laboratorium Lingkungan mencatat sejumlah capaian yang dinilai memperkuat perannya sebagai pusat layanan lingkungan daerah. Beberapa di antaranya:
Penyelenggara uji banding air bersih tingkat nasional yang diikuti 72 laboratorium, baik milik pemerintah daerah maupun lembaga swasta terakreditasi.
Menjadi finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) yang digelar Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Timur.
Tidak hanya itu, laboratorium Banyuwangi juga menjadi tujuan studi banding dari berbagai institusi besar, mulai Balai Besar Labkesmas Jakarta, Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB), Laboratorium ESDM Jawa Timur, hingga sejumlah DLH kabupaten/kota di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Papua Barat.
Kunjungan tersebut menunjukkan meningkatnya kepercayaan lembaga lain terhadap penerapan standar layanan dan sistem mutu laboratorium Banyuwangi.
Tidak ingin berhenti pada capaian tahun ini, UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk 2026. Fokus utama diarahkan pada perluasan layanan dan peningkatan standar akreditasi, antara lain:
Mentransformasikan diri sebagai Badan Layanan Umum (BLU) agar pelayanan lebih fleksibel dan responsif.
Menjadi penyelenggara Uji Banding Antar Laboratorium dan Uji Profisiensi (PUP) dengan akreditasi ISO 17043:2023 dari KAN.
Mengembangkan kemitraan dengan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Jerman, lembaga metrologi nasional yang menjadi rujukan internasional.
Dengan target tersebut, Banyuwangi mendorong laboratoriumnya tidak hanya sebagai pusat layanan lokal, tetapi juga berperan dalam jejaring laboratorium nasional dan internasional.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.












