Kakanwil Ditjenpas Jatim Apresiasi Panen Raya di Lapas Banyuwangi: Bukti Nyata Pembinaan Produktif
BANYUWANGI – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, memimpin langsung panen raya padi di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Selasa (10/6). Lokasi panen berada di Kelurahan Pakis, dengan total luasan lahan mencapai dua hektare.
Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dari wilayah kerja Korwil Jember, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Kadiyono, panen raya ini merupakan bentuk nyata implementasi dari salah satu prioritas dalam 13 Program Akselerasi Kementerian Hukum dan HAM, khususnya di bidang Pemasyarakatan, yang dicanangkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto. Program ini juga selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait pencapaian swasembada pangan nasional.
“Panen ini merupakan bentuk kontribusi nyata Lapas Banyuwangi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ini juga menjadi bagian dari pembinaan kemandirian bagi warga binaan,” ujar Kadiyono.
Dijelaskan, dari panen kali ini diperkirakan akan diperoleh hasil antara 6 hingga 7 ton gabah. Penanaman hingga perawatan dilakukan oleh lima orang warga binaan yang telah melalui seleksi ketat dan mendapatkan rekomendasi dari Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
Selain sebagai langkah produktif mendukung program pangan, aktivitas pertanian ini juga menjadi media pembinaan keterampilan dan asimilasi sosial bagi warga binaan.
“Tidak semua Lapas memiliki fasilitas SAE yang dapat dimanfaatkan optimal. Keberhasilan Lapas Banyuwangi ini patut diapresiasi,” tambah Kadiyono.
Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan bahwa jenis padi yang ditanam adalah varietas Impari 32, yang dikenal adaptif terhadap kondisi tanah lokal dan mudah dalam perawatan.
“Kami menggandeng Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi untuk menentukan jenis benih yang tepat, agar hasil panen bisa maksimal,” jelasnya.
Wayan juga mengucapkan terima kasih atas sinergi lintas sektor, termasuk dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri, hingga para pemangku kepentingan lainnya yang mendukung keberhasilan program pembinaan berbasis agrikultur ini.
“Kami berharap, kegiatan seperti ini terus berkelanjutan dan semakin memberikan dampak positif, baik untuk warga binaan maupun masyarakat luas,” tutupnya.

