Warga Keluhkan Bau Menyengat Akibat dari Tumpukan Sampah di TPS 3R Tumpang
Malang, suarapecari – Persoalan sampah kembali menjadi sorotan serius di Kabupaten Malang. Kali ini, warga Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, mengeluhkan tumpukan sampah yang dibiarkan menumpuk selama lebih dari satu minggu. Kondisi ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan bau menyengat dan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Padahal, keberadaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) diharapkan mampu mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA). TPS 3R dirancang untuk memilah dan mengolah sampah organik, anorganik, dan plastik agar tidak langsung dibuang ke TPA. Namun, sistem tersebut kini menghadapi kendala serius di lapangan.
Seorang petugas pengelola TPS 3R Desa Tumpang yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa minimnya armada menjadi penyebab utama tumpukan sampah tak terangkut. “Saat ini lima unit armada dalam kondisi rusak dan belum ada penanganan dari UPT Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Tumpang. Hal ini sangat menghambat operasional,” ujarnya, Minggu (7/7/2025).
Upaya konfirmasi ke kantor UPT DLH Kecamatan Tumpang oleh tim redaksi suarapecari belum membuahkan hasil. Hingga berita ini diterbitkan, pihak DLH belum memberikan tanggapan resmi.
Sementara itu, Kepala Desa Tumpang, Didik, membenarkan bahwa pihak desa turut mengelola TPS 3R. Ia menyatakan bahwa kerusakan armada telah lama dikomunikasikan kepada DLH, namun belum mendapat solusi nyata.
“Kami sudah beberapa kali duduk bersama pihak DLH, membahas persoalan ini. Sayangnya, tidak pernah ada tindak lanjut yang jelas. Ketika armada rusak, tidak ada perbaikan atau penggantian, sehingga operasional terhenti dan berdampak langsung pada masyarakat,” tegas Didik.
Lebih lanjut, Didik berharap ada sinergi antara pemerintah desa dan dinas terkait dalam menangani persoalan sampah, terutama untuk menghindari kesalahpahaman dan keresahan di tengah masyarakat. “Kami berharap ada titik terang agar pengelolaan sampah bisa berjalan lebih efektif dan tidak terus menjadi polemik. Ini demi kesehatan dan kenyamanan warga,” pungkasnya.
Keberhasilan implementasi TPS 3R tidak hanya akan mengurangi volume sampah ke TPA, namun juga menjadi bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi antarpihak menjadi kunci untuk memastikan lingkungan yang sehat dan bersih bagi generasi mendatang.


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.