Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Sukses Digelar, Jadi Inspirasi Balap Sepeda Asia

Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Sukses Digelar

BANYUWANGI – Kompetisi balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 resmi berakhir dengan sukses. Ajang bergengsi yang masuk kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) ini kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu balapan favorit di Asia.

Sejak pertama kali digelar pada 2012, TdBI telah menjadi ikon sport tourism Banyuwangi. Meski sempat terhenti tiga tahun akibat pandemi Covid-19, ajang ini kembali digelar pada 2024 dan terus berlanjut hingga tahun ke-10 penyelenggaraannya pada 2025.

President Commissaire UCI untuk TdBI, Nathapong Lohitnavy, menyampaikan kekagumannya terhadap penyelenggaraan TdBI 2025. Menurutnya, kombinasi antara lanskap alam Banyuwangi yang memukau dan antusiasme masyarakat menjadikan balapan ini selalu dirindukan pembalap internasional.

“Saya sudah beberapa kali datang ke Indonesia, dan ini kunjungan kedua saya ke Banyuwangi. Balapan ini salah satu favorit saya, pemandangannya spektakuler dan sambutan penontonnya luar biasa,” kata Nathapong.

Pujian serupa datang dari International Commissaire UCI, Jamaludin Mahmud. Ia menilai TdBI telah menjadi inspirasi bagi negara-negara di Asia untuk mengembangkan ajang balap sepeda serupa.

“Terima kasih Pemkab Banyuwangi yang telah memulai gagasan ini. TdBI menjadi ilham bagi Indonesia bahkan beberapa negara Asia,” ujarnya.

TdBI 2025 menjadi satu-satunya balap sepeda road race beragenda UCI yang digelar di Indonesia tahun ini. Ajang empat etape ini diikuti 99 pembalap dari 24 negara. Minat peserta bahkan melebihi kuota — tercatat lebih dari 40 tim mendaftar, namun hanya tim dengan peringkat terbaik yang lolos seleksi.

“Tour de Banyuwangi Ijen bukan hanya incaran pembalap, tapi juga negara-negara yang melihat bagaimana ajang ini mengubah wajah Banyuwangi,” kata Jamaludin.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari masyarakat, tokoh agama, hingga aparat keamanan, sehingga TdBI berjalan lancar.

“Ini menjadi representasi pelaksanaan balap sepeda Indonesia di ajang internasional. Konsistensi ini upaya Banyuwangi untuk terus menggaungkan olahraga sepeda di dunia,” ujar Ipuk.

Wakil Ketua Harian PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Jadi Rajagukguk, juga memberi apresiasi tinggi. Menurutnya, kualitas TdBI konsisten terjaga hingga menjadi salah satu balapan terbaik di Tanah Air.

“Selamat atas pelaksanaan TdBI ke-10. Dari 13 balapan di Indonesia, TdBI yang terbaik,” ungkap Jadi.

Tinggalkan Balasan