Pencarian Enam Korban Longsor di Trenggalek Belum Ditemukan, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak
TRENGGALEK – Upaya pencarian terhadap enam warga yang masih dinyatakan hilang akibat bencana tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, terus dilanjutkan oleh Polres Trenggalek bersama Tim SAR gabungan, Rabu (21/5/2025).
Pencarian diawali dengan apel koordinasi di Lapangan BUMDes Bangkit Prima Desa Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan strategi dan pola kerja di lapangan antara seluruh unsur gabungan, yang terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan kemanusiaan.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki menyampaikan bahwa operasi kemanusiaan hari ini difokuskan pada dua hal: pencarian korban hilang dan pembukaan jalur serta normalisasi titik-titik longsor.
“Hari ini, kami kerahkan anjing pelacak dari unit K9 untuk mendukung pencarian korban yang masih tertimbun,” ujar AKBP Ridwan.
Ia juga mengingatkan seluruh personel untuk mengutamakan keselamatan dan meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap kemungkinan pergerakan tanah susulan dan perubahan cuaca yang tidak menentu.
“Perhatikan tanda bahaya berupa peluit dari komando. Jika situasi darurat terjadi, seluruh tim wajib segera mengamankan diri ke lokasi yang lebih aman,” tegasnya.
Kondisi Medan Masih Jadi Kendala
Sementara itu, Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menambahkan bahwa akses jalan menuju lokasi longsor masih menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.
“Kami tidak menurunkan seluruh personel sekaligus demi keamanan. Hari ini, anjing pelacak dari BKSDA Malang dan Samapta Polda Jatim sudah kami terjunkan untuk membantu pencarian di medan sulit,” ujarnya.
Dengan medan yang terjal dan kondisi tanah yang masih labil, proses pencarian dilakukan secara hati-hati dan bertahap. Koordinasi antarinstansi pun terus diperkuat demi kelancaran operasi dan keselamatan petugas.
Harapan dan Doa untuk Korban
Bencana tanah longsor yang terjadi beberapa hari lalu telah menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar. Hingga hari ini, enam orang masih dinyatakan hilang, sementara proses pencarian terus diintensifkan oleh tim gabungan.
Masyarakat setempat turut memberikan dukungan moral dan logistik bagi petugas yang bekerja tanpa kenal lelah. Doa bersama dan solidaritas pun mengalir dari berbagai pihak sebagai bentuk kepedulian atas tragedi ini.

