IWB Gelar Rapat Koordinasi untuk Tindak Lanjut Kasus Tambang di Banyuwangi

IWB Gelar Rapat Koordinasi untuk Tindak Lanjut Kasus Tambang di Banyuwangi

Banyuwangi – Komunitas Info Warga Banyuwangi (IWB) menggelar rapat koordinasi di Cafe SAGAH, Kecamatan Genteng, pada Minggu (6/10/2024). Rapat ini dihadiri oleh Ketua IWB, Abi Arbain, bersama jajaran inti seperti Nur Kholis, Susiyanto, Eko Teguh Santoso, Siswanto, Herman Atmaja, dan Dofir Munawar, serta puluhan perwakilan media yang tergabung dalam komunitas KJJT wilayah Banyuwangi.

Rapat ini bertujuan untuk mematangkan rencana kunjungan ke Jakarta, yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran tambang galian C di Banyuwangi. Beberapa penasihat senior, termasuk Bapak Agus MM dan Mbh IiK, turut hadir untuk memberikan masukan strategis dalam pertemuan tersebut.

Dukungan penuh juga datang dari Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) dan anggota Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT), yang mendukung IWB dalam rencana kunjungan ke beberapa kementerian serta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengadvokasi kasus tambang galian C di Desa Karangbendo yang diduga ditinggalkan tanpa reklamasi, mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Abi Arbain menegaskan, “Kami ke Jakarta untuk memastikan ada tindakan tegas terhadap tambang bermasalah di Banyuwangi. Ini bukan sekadar perjalanan, tetapi misi memperjuangkan keadilan lingkungan dan kepentingan masyarakat Banyuwangi.”

Investigasi yang dilakukan oleh IWB menemukan adanya dugaan pembiaran terhadap tambang galian C di Desa Karangbendo, di mana bekas tambang ditinggalkan tanpa proses reklamasi, yang meresahkan warga sekitar. Abi juga mendesak Kapolresta Banyuwangi, Dinas Lingkungan Hidup, dan Forkopimda Rogojampi untuk segera bertindak. “Kami tidak akan berhenti hingga masalah ini diselesaikan,” tegasnya dalam unggahan TikTok IWB, Kamis (3/10).

Ketiadaan respons dari instansi terkait mendorong IWB dan jajaran lainnya untuk melanjutkan langkah advokasi ini. Dalam perjalanan ke Jakarta, IWB berencana menyuarakan aspirasi masyarakat Banyuwangi yang dirugikan oleh aktivitas tambang yang tidak bertanggung jawab dan menuntut transparansi mengenai izin operasi tambang tersebut.

“Jika berizin, mengapa reklamasi tidak dilakukan? Jika tidak ada izin, siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan ini?” tanya Abi.

Herman Atmaja menambahkan, “Kami sudah menyiapkan segala akomodasi untuk keberangkatan tim ke Jakarta. Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan masalah ini.”

Komunitas IWB berharap langkah mereka dapat memicu perubahan signifikan dan memastikan penegakan hukum berjalan tanpa tebang pilih. IWB akan terus mengawal kasus tambang ini hingga tuntas demi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.