Sambut HUT RI ke-80, Kemenag Banyuwangi Lantunkan Shalawat Nariyah

Sambut HUT RI ke-80, Kemenag Banyuwangi Lantunkan Shalawat Nariyah

BANYUWANGI, – Banyuwangi larut dalam samudra doa. Dari Masjid Ar Royyan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi hingga madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA) di berbagai kecamatan, gema Shalawat Nariyah membahana, menyatukan ribuan suara aparatur sipil negara (ASN), guru madrasah, dan para penghulu.

Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, Dr Chaironi Hidayat, menyebut momen ini sebagai bukti nyata cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus ikhtiar kolektif meneguhkan doa kebangsaan.
“Shalawat itu bukan sekadar bacaan. Ia adalah ikatan batin yang menghubungkan kita dengan Rasulullah SAW, perantara agar doa kita lebih mudah dikabulkan Allah SWT,” ujarnya penuh harap, Selasa (19/8/2025),

Kemenag mencatat capaian pembacaan Shalawat Nariyah melampaui target. Dari target 80 ribu kali, rangkaian doa kebangsaan ini berhasil menorehkan lebih dari 150 ribu kali shalawat yang dilantunkan bersama.

Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Banyuwangi, Mastur, menegaskan kegiatan ini bukan hanya bernilai spiritual, tetapi juga sebagai energi kebersamaan.
“Kebersamaan ini adalah bekal ASN Kemenag untuk bekerja lebih ikhlas, lebih melayani, dan lebih dekat dengan masyarakat,” katanya lantang.

Momentum doa kebangsaan ini juga menjadi persembahan religius untuk HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Jika kemerdekaan dahulu diraih dengan darah dan perjuangan, maka generasi kini merawatnya dengan doa dan pengabdian.

“Banyuwangi hari ini menorehkan sejarah spiritual. Semoga dengan barokah shalawat, langkah kita selalu diberi cahaya dan keberkahan,” pungkas Chaironi.

Hari itu, Banyuwangi bukan hanya bershalawat. Ia bergetar. Ia berdoa. Ia bersatu.

Tinggalkan Balasan