Banyuwangi Jadi Model Nasional Digitalisasi Bansos, Luhut: “Contoh untuk 500 Kabupaten/Kota”

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Ruhut Binsar Padjaitan saat sosialisasi digital bansos di Banyuwangi. Sumber Foto (Dok suarapecari.com).

Banyuwangi. Kegiatan sosialisasi digitalisasi bantuan sosial (bansos) di Desa Suko, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, menjadi momentum penting bagi Kabupaten Banyuwangi. Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Padjaitan, menegaskan Banyuwangi kini menjadi percontohan nasional dalam penyaluran bansos berbasis digital. Kamis (2/10/2025).

Menurut Luhut, keberhasilan Banyuwangi dalam menyiapkan sistem pelaporan yang transparan menjadikan daerah ini sebagai model bagi lebih dari 500 kabupaten/kota di Indonesia.

“Saya tegaskan, Banyuwangi ini jadi contoh. Dengan sistem digital, tidak ada lagi penerima ganda, tidak ada lagi warga yang layak tapi tidak terdata. Semua akan lebih transparan dan adil,” kata Luhut saat berbicara di hadapan warga.

Luhut menambahkan, penyaluran bansos yang tepat sasaran akan berdampak besar pada perputaran ekonomi lokal. Uang bantuan yang diterima warga, menurutnya, akan kembali berputar di pasar, warung, hingga usaha kecil di tingkat desa.

Selain itu, ia juga menyoroti potensi kopi Banyuwangi. Ia menyebut akan mendorong penelitian dan pengembangan agar komoditas kopi lokal bisa menjadi bibit unggul yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Bagi Luhut, kejujuran masyarakat menjadi kunci. “Kalau semua jujur, ekonomi di bawah akan bergerak. Tidak ada lagi yang iri karena merasa tidak kebagian, semua adil,” tambahnya.

Penunjukan Banyuwangi sebagai pilot project bansos digital diharapkan tidak hanya meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan, tetapi juga menjadi warisan sistem baru bagi daerah lain di Indonesia.

Tinggalkan Balasan