Kemenag Banyuwangi Gelar Literasi Keuangan Keluarga untuk Wujudkan Keluarga Maslahah dan Mandiri

Kemenag Banyuwangi Gelar Literasi Keuangan Keluarga Syariah

BANYUWANGI – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar kegiatan Literasi Keuangan Keluarga sebagai bagian dari pelibatan masyarakat dalam Gerakan Keluarga Maslahah, Selasa (4/11/2025). Kegiatan berlangsung di aula bawah Kantor Kemenag Banyuwangi dan diikuti pasangan keluarga muda serta para penyuluh agama Islam dari berbagai kecamatan.

Program ini bertujuan memberikan edukasi finansial bagi keluarga Muslim agar lebih bijak dalam mengelola keuangan rumah tangga.

Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, dalam sambutannya menegaskan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam mengelola aset dan merencanakan perekonomian keluarga.

“Mindset dalam perencanaan perekonomian harus diubah. Aset masyarakat Indonesia umumnya masih tidur. Masyarakat kita bekerja untuk mengumpulkan aset, sementara di luar negeri, justru aset yang bekerja untuk mereka,” ujar Chaironi.

Ia menambahkan, setiap keluarga perlu memiliki skala prioritas dalam penggunaan dan pengelolaan keuangan rumah tangga agar pendapatan tidak sekadar habis untuk konsumsi, tetapi juga bisa menjadi sumber produktif bagi masa depan keluarga.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Banyuwangi, H. Mastur, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam membangun ketahanan keluarga melalui pendekatan spiritual, sosial, dan ekonomi.

“Program ini menghadirkan keluarga muda dan para penyuluh agama Islam agar pengetahuan keuangan keluarga dapat disampaikan lebih luas melalui majelis taklim binaan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, hadir dua fasilitator utama, yakni Imam Muklis, S.Ag. (Kepala KUA Kecamatan Glagah) dan Ahmad Sakur Isnaini, S.Ag. (Kepala KUA Kecamatan Sempu). Keduanya memberikan materi interaktif seputar perencanaan keuangan keluarga berbasis nilai-nilai Islam, mencakup pentingnya menabung, investasi halal, serta pengelolaan utang yang sehat.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya perencanaan ekonomi keluarga yang terukur dan berorientasi masa depan.

Selain meningkatkan literasi finansial, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi solusi dalam menekan angka perceraian, terutama yang disebabkan oleh persoalan ekonomi.

“Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan keluarga, semoga rumah tangga menjadi lebih harmonis, mandiri, dan berdaya,” tutup Dr. Chaironi Hidayat.

Tinggalkan Balasan