Bupati Banyuwangi Raih Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
Suara Pecari – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha oleh Presiden Joko Widodo. Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII di Surabaya, Jawa Timur.
Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas kinerja luar biasa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berhasil mencatatkan prestasi terbaik se-Indonesia dalam Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) tahun 2022. Dengan skor 3,8118 poin, Banyuwangi berhasil mengungguli 514 Pemkab lainnya di Indonesia.
Ipuk Fiestiandani, dalam pernyataannya, menyatakan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Bagi Banyuwangi, penghargaan ini bukan hanya sebuah prestasi semata, namun juga menjadi motivasi untuk terus berkinerja lebih baik demi kemajuan daerah.
“Kami bersyukur atas pencapaian saat ini. Bagi Banyuwangi, penghargaan ini bukan sekadar prestasi, melainkan juga menjadi pendorong untuk terus meningkatkan kinerja demi kemajuan daerah” ujar Ipuk, (25/4)
Penilaian EPPD tahun 2023 melibatkan ratusan indikator, termasuk evaluasi dampak kinerja yang langsung dirasakan oleh masyarakat, seperti upaya penurunan kemiskinan dan peningkatan pendapatan per kapita. Di tengah tantangan dan keterbatasan, Banyuwangi berhasil mencatatkan kenaikan kemiskinan yang sangat rendah selama masa pandemi 2020-2021, hanya sebesar 0,01 persen, yang merupakan yang terendah di Jawa Timur.
Selama beberapa tahun terakhir, Banyuwangi terus menunjukkan peningkatan dalam mengatasi masalah kemiskinan. Angka kemiskinan turun menjadi 7,5 persen pada tahun 2022, yang merupakan angka terendah dalam sejarah Banyuwangi. Pada tahun 2023, angka kemiskinan terus menurun menjadi 7,34 persen.
Bupati Ipuk juga menyoroti upaya penurunan stunting di Banyuwangi melalui program pemberian makanan bergizi gratis kepada balita stunting dan ibu hamil berisiko tinggi.
” Kami juga terus melakukan upaya penurunan angka stunting, termasuk dengan pemberian makanan bergizi gratis kepada balita stunting dan ibu hamil berisiko tinggi.
Menteri Tito Karnavian turut menyampaikan selamat kepada penerima penghargaan, mengakui bahwa penilaian tersebut melibatkan berbagai instansi terkait dan bukan semata dilakukan oleh Kemendagri saja. Tito menegaskan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras yang patut dibanggakan, bukan semata-mata karena pesanan atau intervensi dari pihak lain.
“Kepada para penerima penghargaan yang telah bekerja dengan baik di berbagai bidang, Saya Ucapkan Selamat dan Terima Kasih” ungkapnya.

